Arfive Gandhi

Review SPIS
Pekan kelima lalu matkul ini kembali ke fitrahnya yang berbasis di rumpun teknologi. Jika sesi sebelumnya sangat berbau bisnis dan ekonomi, maka sesi kelima ini diisi dengan ulasan ekosistem SI/TI. Ya, agenda sesi kelima ini bertemakan Capturing the IS/IT Ecosystem. Bekal mahasiswa saat Geladi dan Kerja Praktik banyak saya coba untuk singgung sebagai gambaran seperti sih teknis dari materi sesi ini.

Secara umum, ada tiga topik besar di sesi ini, yaitu portofolio aplikasi, dokumen TI, serta pemetaan proses pada COBIT. Materi yang pertama sebetulnya relatif baru di lingkup S1 Teknik Informatika, yaitu klasifikasi aplikasi SI berdasarkan spesialisasi bisnis dan juga kontribusinya bagi organisasi. Konsep Mc Farlan menjadi panduan dalam menyusun portofolio serta klasifikasi yang relevan. Sebetulnya, saya berharap konsep klasifikasi ini bisa menjadi bagian dari perkuliahan Sistem Informasi. Dalam konteks PSSI sendiri, klasifikasi ini diperlukan untuk memahami sejauh mana aplikasi SI yang digunakan bisa mendukung bisnis, dan lebih jauh lagi sejauh mana pula organisasi ini 'kecancuan' SI/TI.

Materi kedua adalah dokumen TI. Di ulasan kali ini, saya lebih banyak berbagi tentang pengalaman nge-proyek di beberapa organisasi terkait bagaimana organisasi-organisasi tersebut menerapkan kepatuhan atas regulasi 'berbau' SI/TI yang dimiliki. Pada umumnya, dokumen TI ini banyak berupa kebijakan, standar, dan prosedur. Beberapa ilustrasi juga didiskusikan untuk studi kasus lain.


Agenda terakhir adalah pemetaan proses COBIT 5. Barangkali ini menjadi materi yang paling susah dijelaskan s.d. pekan kelima. Memang, agak riweh menjelaskan maksud-maksud dari segala jargon yang ada di COBIT ini. Mulai dari enterprise goal, IT-related goal, s.d. domain vs process dll. Belum lagi memandu penggunaannya yang harus diakui saya perlu merapikan lagi tata cara penyampaian yang lebih jelas dan manusiawi hehee. Overall, materi COBIT ini saya 'dorong' sebagai bagian dari penugasan untuk mengukur sejauh mana mereka mandiri dalam memahami materi yang mungkin abstrak, bahkan lebih abstrak dari DFA, NDFA, hingga mesin turing.