Antara Malang dan Barcelona

Kabupaten Malang di Jawa Timur dan Kota Barcelona di Catalonia. Dua kota yang terpisah sekian kilometer, dan terpaut jauh dari sisi sosial, ekonomi, budaya, teknologi, tapi ada kesamaan dari sisi fanatisme sepak bola. Masing-masing punya klub kebanggaan yang sudah bertahun-tahu mendominasi percaturan sepakbola domestik, walau yang satu sudah berusia seabad lebih plus sudah bertaraf interasional prestasiya. Dua klub ini dalam tempo kurang dari sepekan menjadi topik hangat lantaran catatan fenomenal berupa come-back atau pembalikan keadaan yang bombastis.

Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, 5 Maret 2017
Defisit satu gol dari Semen Padang di laga pertama, Arema FC terlihat bakal dicoret dari nominasi finalis Piala Presiden 2017. Maklum, lawan yang dihadapi belum pernah kebobolan dari 5 laga sejak putaran grup, bahkan sangat mengerikan lini depannya. Sepintas kemungkinan itu semakin nyata saat duo Sacramento dan Mofu membobol gawang Arema. Arema harus membalas 4 gol karena jika hanya mengimbangai dengan 3 gol maka Semen Padang yang lolos bermodal unggul gol tandang. Tapi apa yang terjadi berikut sulit dijelaskan dengan kata-kata. Seorang pemain Arema yang berusia kepala empat mampu mengganjar Semen Padang dengan lesatan lima gol. Lima gol yang terlalu gila sebagai bentuk pembalikan keadaan di sebuah laga. Rekor gol terbanyak oleh seorang pemain dalam sebuah kompetisi dan turnamen di Indonesia, entah sejak tahun berapa.

Stadion Camp Nou di Kota Barcelona, 9 Maret 2017
Hampir semua orang sudah terlanjur memvonis Barcelona hanya melakoni laga basa-basi di leg kedua 16-besar Liga Champions Eropa. Babak belur 4-0 oleh PSG menjadi aib yang, mengutip kata-kata Babe Cabita, 'Ah Sudahlah'. Status PSG sebagai juara Liga Prancis dan mulai berpengalaman di kancah Eropa pun didukung sejarah Barcelona belum pernah membalikkan keadaan jika tertinggal 4-0. Tapi Barcelona adalah klub yang punya nyali tinggi. Nyali yang membuat mereka mampu memberondong PSG 3-0 hingga menit 50. Barcelona mulai berharap bisa membobol sebiji gol untuk menyeret PSG ke perpanjangan waktu, atau syukur-syukur sepasang gol langsung. Tapi gempuran mendadak PSG memorak-porandakan mimpi Barcelona, sepertinya. Ya, sepertinya 3 gol di sisa 30 menit terlalu sudah melihat pertahanan PSG semakin rapat. Terasa blunder Barcelona yang nir-gol di laga pertama menyulitkan mereka lantaran PSG kini menabung 1 gol tandang. Hingga menit ke-87, skor 3-1 agaknya sudah cukup bagi PSG untuk mengagendakan laga tengah pekan di April nanti. Tapi Barcelona bermain seperti kerasukan makhluk halus. Berbagai gempuran akhirnya membuat PSG gugup hingga dua pelanggaran terjadi di pertahanan mereka yang mana berbuah gol semua. Skor berganti 5-1 yang masih memihak PSG. Ter Stegen, kiper Barcelona bahkan memutuskan maju ke depan, karena kebobolan berapa lagi pun tidak dihiraukannya. Termasuk sejarah baru seorang kiper, yaitu dirinya, dilanggar di wilayah pertahanan lawan. Dalam hitungan kurang dari semenit injury time, Barcelona akan tersingkir, tapi umpan panjang Neymar ternyata mampu dijangkau Sergi Roberto dan gol. Sontekan yang lahir dari pemain pengganti yang hanya berjarak sepersekian detik dan sepersekian centimeter dari perangkap offside. Gol yang konon ditengarai menjadi penyebab gempar kecil lantaran gemuruh tibun penonton yang histeris atas gol tersebut. Gol yang membalikkan keadaan sekaligus menambah panjang nafas Barcelona di Liga Champions Eropa, minimal untuk 180 menit di babak 8-besar.

No Response to "Antara Malang dan Barcelona"