Sepadannya Standar

Dosen bukan profesi yang menjanjikan gaji, honor, atau apapun istilahnya yang tinggi. Silakan saja survey ke dosen di perguruan tinggi negeri, swasta, ataupun kedinasan. Angka yang disebutkan relatif di kisaran 1 s.d. 2 kali UMR. Jarang ada kasus yang mencapai 3 atau lebih kali lipat UMR. Kalaupun ada perguruan tinggi menggelontorkan uang dalam jumlah banyak, itu karena tunjangan, sertifikasi, jabatan struktural, dan semacamnya.

Tidak ada yang bisa diharapkan terkait finansial bila seseorang menempuh hidup di jalur ini. Jika dibandingkan dengan bekerja di sektor telekomunikasi, e-commerce, atau bahkan energi, percayalah gaji dosen itu (meminjam istilahnya Iko Uwais) "assalamualaikum (tangan masuk), walaikumsalam (tangan keluar)". Apakah kondisi yang menyebabkan banyak dosen punya usaha sampingan untuk memanfaatkan 7x24jam selama seminggu? Munafik rasanya untuk menyanggah opini tersebut. Tinggal bagaimana dosen mengupayakan usahanya tersebut dalam konteks halal atau tidak.

Sebagaimana dokter dan juga tentara, dosen juga profesi yang punya jenjang sangat panjang. Dosen yang usia karirnya masih belia ya begitulah finansialnya. Caranya agar sering nongkrong di S*buck ya harus punya sumber pemasukan lain. Caranya agar bisa beli perkakas ini itu ya nabung menyisihkan alokasi uang makan harian.

Tapi... serumit apapun kekurangan finansialnya, Allah punya perhitungan tersendiri buat umat-Nya.

No Response to "Sepadannya Standar"