Menulis Paper itu tidak pernah Mudah

Sebagaimana judul di atas...
Memang tidak mudah untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, apalagi jika didorong dalam bentuk paper. Banyak dan memang akan selalu ada ganjalan yang menguji konsistensi kita. Itu baru urusan memproduksi tulisannya lho. Belum lagi jika harus mengurusi "dapur" alias birokrasi ke institusi, registrasi ke penyelenggara, reservasi ke penyedia akomodasi. Mau seberapa pun pengalaman yang ada, tantangan akan terus membuntutit. Tinggal yang pertanyaan sejauh mana kita bisa mengendalikan tantangan yang ada, terutama strategi menulis dan juga mengelola tenggat waktu.

Dari sisi kemasan, kuantitas 4 s.d. 6 halaman menjadi tantangan tersendiri selain tentunya ukuran gambar dan tabel yang perlu siasat agar tersampaikan dengan memadai. Urusan bahasa juga tidak pernah kalah penting. Karena itulah banyak penyelenggara mencantumkan evaluasi bahasa saat menentukan penerimaan paper. Pengalaman saya, website thesaurus menjadi situs yang akrab dibuka. Tujuannya sederhana, kita bisa mencomot terminologi yang lebih beragam. Dari sisi substansi? Wah lebih rumit lagi...

Data mungkin tersedia gamblang, pun dengan tinjauan pustaka. Tapi "meramu" mereka menjadi sajian yang layak baca dan mudah dipahami tidaklah mudah. Jangankan menyinggung kecanggihan metode yang dipakai, sajian bagian inti madalah dan tujuan penelitian saja kadang sering membuat kita kalap. Padahal dua hal ini seharusnya bisa disuguhkan dengan nyaman terlepas apapun latar belakang pembacanya.

Well, waktu terus berputar sesuai arah jarum jam. Tenggat waktu kian membayangi selama sepekan ke depan. Walluhualam dengan hasil, fokus kita selaku peng-ikhtiar, fokus itu dulu saja.

No Response to "Menulis Paper itu tidak pernah Mudah"