Membidik Belantara

Pada dasarnya manusia dibekali keinginan untuk berkembang. Keinginan ini merupakan wujud dari hawa nafsu yang apakah negatif atau positifnya, itu berpulang pada niat serta bagaimana cara meraih perkembangan tersebut. Tersemat pula dalam proses perkembangan diri tersebut levelisasi, yaitu pola pikir untuk memulai dari tingkatan sederhana dan relatif lokal menuju tingkatan yang lebih sukar dan bahkan mengglobal. Boleh jadi orang melirik rencana berkembang sebagai watak yang ambisius, nah, tinggal bagaimana kita fokus untuk merealisasikannya sebagai bentuk ibadah yang juga menebar kebaikan pada orang lain.

Sudah dalam dua pekan ini 'berburu' informasi mengenai Call for Paper serta International Conference. Tentu banyak yang harus dipertimbangkan untuk menghadapi 'seleksi' kegiatan-kegiatan tersebut. Mulai dari jadwal seleksi dan 'putaran final', bagaimana mekanisme pendanaan, bagaimana kita memperoleh dukungan tempat berafiliasi, hingga yang paling esensi, riset atau gagasan apa yang akan kita sodorkan. Semuanya merupakan komponen-komponen yang memaksa kita berpikir tidak hanya urusan 'masakan' apa yang akan dihidangkan, melainkan juga kompor, elpiji, wajan, bahkan tempat memasaknya.

Arah diri ini mulai mengkristal pada beberapa ketertarikan atau minat di bidang tertentu. Tata kelola TI, keamanan informasi, kualitas informasi, perdagangan elektronik, ekonomi kreatif, dan tak lupa kecerdasan buatan merupakan domain yang menjadi ranah favorit. Tapi dengan keterbatasan daya pikir, kita perlu menyusun skala prioritas dengan menengok berbagai faktor yang ada. Insya Allah untuk tahun 2016 dan 2017 ini akan fokus di keamanan informasi dan perdagangan elektronik.

Mengenai hutan belantara yang perlu dijelajahi, bidikan perlu diperluas ke penjuru samudra yang jauh di seberang sana. Berkembang dengan metode yang terancam babak belur, namun memantik kita untuk lebih keras dalam memperbaiki diri. Ibarat buah, akan ada saatnya kita ditanam di taah yang entah kita pun tak tahu lokasinya, kita berusaha untuk merangkak di perukaan, lalu tumbuh berkembang hingga pada wkatunya kita patut menyiapkan generasi berikutnya.

No Response to "Membidik Belantara"