Manajemen Perubahan

• Manajemen perubahan adalah seni atau ilmu pembuatan perubahan terhadap metode atau sistem tertentu agar terurut, bergaya sistematis, menghindari kekacauan di dalam organisasi, baik karyawan, pemasok dan vendor, dan yang paling penting, pelanggan. Penyangga manajemen perubahan adalah komposisi ilmu, baik yang bersifat kaku maupun fleksibel, meliputi upon psikologi, sosiologi, administrasi bisnis, ekonomika, teknik industri, rekayasa sistem, studi kemanusiaan, serta perilaku organisasi (Nickols, 2002). Di dalam manajemen perubahan, Nickols mengemukakan empat dasar di dalam definisi manajemen perubahan, yaitu
o The task of managing change atau tugas mengelola perubahan
o An area of professional practice atau sebuah area praktik profesional
o A body of knowledge atau seperangkat utuh pengetahuan
o A control mechanism atau sebuah mekanisme kendali
• Manajemen perubahan adalah sekumpulan proses yang dipekerjakan untuk menjamin bahwa perubahan yang bersifat signifikan dijalankan pada sebuah proses bisnis selama masa perbaikan. Tujuan dari manajemen perubahan adalah mengelola dan meminimalkan manajemen risiko (Thurimaran, Ponnurangam, Rajakumari, & Nandhini, 2012)
• Manajemen perubahan di dalam konteks TI adalah salah satu proses yang bersifat kritis di dalam manajemen TI, menangani perubahan TI secara efisien dan cepat untuk meminimalkan dampak bisnis yang disebabkan oleh perubahan terkait insiden dan penghentian layanan (IT Infrastructure Library, 2007)
• Manajemen perubahan dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasidan, dan pengendalian komposisi di dalam linkungan, baik internal maupun eksternal, untuk menjamin perubahan proses diterapkan berdasarkan rencana dan disetujui dan dan tujuan keseluruhan melalui pengenalan perubahan yang dicapai dengan meminimalkan gangguan (Oseni, 2007)
• Manajemen perubahan merupakan sebuah proses disiplin untuk mengenal perubahan yang diperlukan ke dalam lingkungan TI (Trastour, Rahmouni, & Bartolini, 2007).

Manajemen perubahan yang baik tidak sesederhana mengomunikasikan keuntungan proyek bagi organisasi. Secara keseluruhan tanpa rencana manajemen perubahan akan menyebabkan kualitas proyek yang buruh. Manajemen perubahan yang baik, dengan penekanan pada meningkatkan pemahaman dan pengelolaan kebutuhan serta ekspektasi pemangku kepentingan, juga mempengaruhi substansi aktivitas perubahan. Dengan menggabungkan aktivitas-aktivitas manajemen perubahan ke dalam rancangan proyek dan pengambilan keputusan, kualitas inisiatif akan meningkat. Hal ini ini juga akan memfasilitasi pengadopsian secara lanjut dari proyek serta keluarannya (Jarocki, 2014). Tujuan menyeluruh dari manajemen perubahan adalah mengakselerasi kecepatan dimana orang-orang bergerak dengan sukses melalui proses perubahan sehingga keuntungan juga diperoleh dengan lebih cepat (McCarthy & Eastman, 2010)

Berdasarkan lima definisi serta penambahan makna mengenai manajemen perubahan di atas, penuli menemukan adanya pola di dalam manajemen perubahan. Pola tersebut berupa tindakan yang dapat bersifat inisiatif untuk dengan mengendalikan sumber daya yang ada dan mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal. Dengan demikian, peneliti memberikan pemahanan bahwa manajemen perubahan merupakan rankaian proses pengubahan kondisi organisasi atau proyek saat ini menuju kondisi yang diharapkan dengan mengendalikan sumber daya yang ada serta risiko yang dapat terjadi.

Biar Nyari Referensi Gampang


Pusing menyusun tesis ataupun sejenisnya? Biasanya yang paling selain menulis adalah terkait membaca dan mengutip. Ada pendapat si ini, ada eksperimen si itu. Belum lagi dengan aturan yang pantang plagiat. Aduh rasanya pusing.  Eh udah gitu file-nya bercecer tidak karuan. Jadi pengin nangis. Lupa tadi membaca file yang mana.

Nah, alhamdulillah inget teknik penamaan yang sederhana. Tulsikan nama belakang orang pertama diikuti tahun. Jangan lupa menyematkan tag berupa kata kunci (saya pakai inisial, misalnya ITG untuk IT Governance), dan tiga kata pertama pada judul. Saat hanay ingin membuka file yang berkaitan dengan IT Governance, maka saya cukup menulis ITG pada fitur search di Explorer. Ketika hendak meninjau kembali suatu bacaan akan lebih muda.

Menilik Definsi Strategi

Ritson, 2011
Strategi berkaitan dengan area yang luas pada sebuah operasional perusahaan. Tujuan dari strategi adalah menyediakan sebuah kerangka kerja yang akan lebih didetailkan pada rencana taktis dan aksi.

Tse, 2010
Strategi adalah rencana manajemen tingkat tinggi untuk mencapai hasil yang konsisten dengan misi dan tujuan organisasi

Cockburn, Henderson, & Stern, 2001)
Strategi mengacu pada rencana manajemen tingkat tinggi untuk mengembangkan dan menyokong keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif sendiri memiliki makna kondisi dimana sebuah kesuksesan strategis sebuah perusahaan tidak dapat ditiru dengan mudah oleh kompetitornya.


Ternyata ada kesamaan definisi pada fungsi untuk mendukung organisasi. Bahkan pada definisi Cockburn, Henderson, & Stern, ditekankan bahwa strategi bersifat unik sebagai penyokong keunggulan kompetitif. Maka, peneliti menarik definisi strategi dari ketiga definisi di atas, yaitu rencana yang dipergunakan oleh manajemen tingkat tinggi untuk mencapai tujuan dari sisi operasional dan keunggulan kompetitif.

Ritson juga menjelaskan tiga jenis strategi yang sering dipergunakan,

  • Strategi korporasi (corporate strategy), yaitu strategi yang berkaitan dengan rumusan masa depan serta struktur perusahaan dan berdampak pada rasionalitas perusahaan dan bisnis untuk ditujukan untuk bersaing.
  • Strategi kompetitif atau bisnis (competitive or business strategy), yaitu strategi terkait produk atau jasa yang sebaiknya dikembangkan sesuai kebutuhan pasar dan konsumen untuk mencapai tujuan organisasi.
  • Strategi operasional atau fungsional (operational or functional strategies), yaitu strategi yang dipergunakan untuk menciptakan diferensiasi atau keunikan bisnis, khususnya dari sisi pemasaran, produksi, dan finansial) yang mendukup strategi korporasi dan bisnis. Strategi ini sifatnya lebih ke area teknis.


Definisi Kualitas

Kita sering memperdebatkan kualitas sebagai hal yang abstrak dan tidak dibisa diukur. Namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kondisi tidak terukur tersebut mulai dikurangi menjadi terukur dengan kriteria yang telah ditentukan. Dengan kata lain, kualitas dapat diperlakukan secara objektif.

Siap tim dengan pertahanan terbaik di sebuah liga? Tentu kita akan sepakat bahwa parameter yang dipakai adalah tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit. Membicarakan pemain terbaik pun sudah mulai bergeser dari subjektivitas menuju voting, dan sekarang voting dianggap terlalu subjektif sehingga muncul parameter-parameter yang dipergunakan seperti menit bermain, akurasi umpan, jumlah pelanggaran, dll.

Bytheway, apa sih kualitas itu sebenarnya?

  • Kualitas menyatakan sejauh mana kumpulan karakteristik yang melekat pada perangkat memenuhi persyaratan (International Organization for Standardization, 2005).
  • Kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk atau jasa, seperti : kinerja (performance), kehandalan (reliability), kemudahan dalam pemakaian (easy of use), unsur estetika (esthetics), dan lain sebagainya (Gaspersz, 2001).


Ada lima jenis pendekatan kualitas menurut Garvin (1984):

  • Transcendental View of Quality, yaitu pendekatan kualitas berdasarkan perasaan yang tidak berwujud atau abstrak.
  • Product-Based View, yaitu pendekatan kualitas berdasarkan pengukuran atribut tertentu secara objektif yang melekat pada produk.
  • User-Based View, yaitu pendekatan kualitas berdasarkan sudut pandang subjektivitas pengguna. Dengan demikian kualitas sebuah produk akan diperoleh ketika banyak penggunanya yang menyatakan kepuasan.
  • Manufacturing-Based View, yaitu pendekatan kualitas berdasarkan sudut pandang proses manufaktur pihak produsen. Kesesuaian dengan kebutuhan produk yang telah ditetapkan melalui dokumen requirement menjadi pedoman dalam menentukan tingkat kualitas.
  • Value-Based View, yaitu kualitas yang berdasarkan nilai sebuah produk, dalam hal ini berupa harga yang dapat diterima oleh konsumen.



Review KAP: Ketahanan Keluarga

Ketahanan keluarga merupakan konsep menjaga rumah tangga Islami dari virus kejahiliyahan dan westernisasi yang mengancam eksistensinya dalam menjalankan amal-amal Islami.
Hal ini tidak lepas dari era globalisasi yang memberikan dampak positif serta dampak negatif. Dampak positif berupa kemudahan informasi dan pergerakan sosial. Dampak negatif berupa budaya permisif, hedonis, pragmatis, dan berorientasi duniawi.

Dasar-dasar ketahanan keluarga:

  • Visi misi hidup yang benar, (lihat Adz Dzariat 56)
  • Komitmen Islam yang kokoh (lihat An Nisa 19)
  • Persepsi utuh tentang keluarga, yang tidak hanya pertemua fisik anggota keluarga, namun ada semangat dakwah di dalamnya
  • Terpadu dan mitra dalam rumah tangga


Terkait komitmen Islam yang kokoh, diingatkan tentang kriteria sukses versi Al Qur'an, tepatnya di Al Imron 185 dan Al Tafh 5. Di dalam Al Imron disebutkan tentang dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Inilah kriteria sukses yang sesungguhnya dan berjangka panjang. Dengan demikian, tugas kolektif dalam menjaga ketahanan keluarga adalah merealisasikan nilai rumah tangga (yang Islami) dan menyebarkannya ke masyarakat.

Faktor-faktor yang melemahkan ketahanan keluarga
  • Komitmen keislaman yang lemah
  • Arus kehidupan yang jahiliyah
  • Gaya hidup yang hedonis dan permisif
  • Arus invasi pemikiran yang tidak terbendung
  • Komunikasi yang minim
  • Lemahnya tarbiyah

Disarikan dari Kajian Ahad Pagi di MUI 22/2

M-nya MTI Manajemen?

Kuliah di MTI UI memang unik. Bernaung di dalam Fakultas Ilmu Komputer, MTI mempunyai karakteristik yang membuat saya berpikir ini "M"-nya "Magister" atau "Manajemen". Lho bukannya di dokumen legal tulisannya "Magister"? Iya memang... Tapi di lapangan teori tersebut juga 'direcoki' kenyataan bahwa unsur manajemen sangat dalam perkuliahan MTI.

Pertama dari segmen mahasiswa yang mayoritas ada di lingkup manajerial. 
Di MTI, yang kuliahnya malah hari, dihuni oleh sosok-sosok yang mayoritas sudah berkarir dengan jenjang saat ini di ranah pucuk pimpinan proyek serta manajerial medium dan atas. Sebagai contoh, di kelas saya jumlah programmer kurang lebih hanya 3. Sosok PM malah ada beberapa. GM pun ada. Artinya segmen mahasiswa MTI memang dicondongkan ke mereka yang sudah menyelami pengalaman berproyek TI.

Kurikulumnya juga manajerial banget. 
Pernah mendengar komentar teman yang baru masuk MTI "ini mata kuliah apa sih". Komentar itu ditujukan terhadap matkul PMRPL atau SEPM. Matkul yang mengulas CMMI sebagai bagian dari standardisasi kualitas proyek. Bagi yang terlibat proyek TI di perusahaan yang skala kecil, apalagi alumnus yang freshgraduate, tentu asing dengan istilah ini. Apalagi dengan kerangka berpikir "capability level" yang langka ditemukan dal proses "ngoding". Itu baru semester 1. Semester 2? Siap-siap berakting layaknya CIO dan CTO di dalam kuliah MIK/CIM, PSSI/SPIS dan PITI/ITID. Jangan berharap mahir ngoding di semester 2. Ini mata kuliah manajerial. Semester 3? Di sini terang-terangan dilabelkan nama mata kuliah "manajemen", yaitu Mj. Risiko, Mj. Investasi TI, Mj. Pengetahuan, Mj. Perubahan+Proyek TI. Dan sudut pandang di semua kuliah itu adalah top management.

Dosen-dosen yang Berpengalaman di Ruang Manajemen. 
Ini jelas pendorong yang inspiratif. Tentu saja, banyak proyek yang melibatkan dosen-dosen MTI dimana proyeknya bukan ngoding, tapi urusan manajemen. Konsultasi tata kelola, penyusunan renstra, analisis keamanan informasi dll, merupakan santapan yang "biasa" bagi dosen-dosen MTI. Alhasil pengetahuan manajemen dosen-dosen pun meningkat. Nah, yang namnya dosen tentu naluri berbagi ilmubya tinggi. Maka dengan lancarnya pengetahuan manajemen sangat lancar dibagikan kepada mahasiswanya

500 meter dari Magister Manajemen FEUI. 
Ini pengaruh nggak ya? Hehee. Kebetulan gedung Fasilkom yang MTI jaraknya kurang dari 500 meter dari MMFEUI. Aura bermanajemen tampaknya meradiasi hingga gedung ini.

Kata Siapa 6 Bulan?

Saat semester 1 dan 2, kita menyangka durasi mengerjakan KA/tesis selama 6 bulan. Selesai UAS kita baru benar-benar fokus nge-KA. Agaknya pengalaman nyekripsi di s1 yang jadi patokan kita berpikir demikian.

Padahal...

Akhir Februari ini kita harus sudah mengumpulkan proposal yang isinya Bab 1 s.d. 3. Lantas di medio Mei kita harus mengumpulkan KA siap sidang. Itu sekitar 1-2 pekan sebelum masa UAS. Jadwal sidang KA adalah setelah UAS bagi yang masih ada kuliah di semester ini.
Dengan kata lain... Maret... April... lalu Mei.... Kyaaaa..  Dua setengah bulan lagi...
Enam bulan itu cuma mitos :/

Klasmen Medio Februari

Melihat perbandingan klasmen 6 liga besar di Eropa, agaknya pola sudah semakin terbentuk. Beberapa klub juga patut diajukan sebagai calon tunggal peraih gelar juara. Memang, segalanya masih mungkin terjadi. Namun, secara umum Juventus, Bayern Muenchen, PSV Eindhoven, dan Chelsea sudah bisa agak rileks, bahkan mulai menata target di kompetisi Eropa yang memasuki fase knock-out.

Di Serie A, Juventus cukup asyik dengan jaraknya yang lebar dengan AS Roma, begitu pula AS Roma terhadap Napoli. Praktis persaingan di jatah Liga Champion mulai kurang menarik, setidaknya jarak 4 poin menjadikan Napoli harus terkapar dua kali jika ingin digulingkan oleh Fiorentina dan Lazio.

Bundesliga kasusnya agak mirip dimana Bayern Muenchen sudah terlalu kokoh di pucuk klasmen disusul WfL Wolfsburg yang mantap di peringkat kedua. Sisa tiket grup Liga Champion di peringkat tiket belum digenggam aman oleh Borussia Moenchengladbach yang diintip Schalke 04 dan Ausburg. Setidaknya masih ada peringkat empat yang berhadiah play off Liga Champion.

Yang agak menarik tentu persaingan klasik antara Real Madrid yang terus diekori oleh FC Barcelona. Keduanya relatif beruntung karena Atletico Madrid tercecer di peringkat ketiga. Jaraknya walau masih mungkin dikudeta oleh Valencia dan Sevilla, tapi ternyata Atletico masih mengincar gelar juara sekaligus rekor klub pertama yang sukses mempertahankan gelar juara sejak 2012.

Kondisi Juventus dan AS Roma ternyata "dijiplak" PSV Eindhoven dan Ajax Amsterdam dimana sulit bagi kedua bertukar posisi, baik diantara keduanya maupun dengan klub lain. Persaingan memperbutkan peringkat tiga berlangsung sengit antara Feyenoord, AZ Alkmaar, dan PEC Zwolle.

Eh, kasus serupa juga dijumpai pada Chelsea dan Manchester City di Premier League. Kini, lebih asyik membahas siapa yang sukses menggapai peringkat tiga dan empat alias tiket Liga Champion antara Manchester United, Southampton, dan Arsenal.

Nah, di Ligue 1 agaknya aroma pertarungan masih menyala dimana Olimpique Lyonnais hanya berjarak 2 poin dari PSG dan Marseille. Praktis ketiga masih pantas mengidamkan gelar juara. Dua klub yang mengekor di belakangnya, yaitu St. Ettiente dan AS Monaco lebih dianjurkan untuk melombakan peringkat 5.

Antara "( 1- 1/2 ) + ( 1 - 1/2 ) = 1" dan Rekayasa CintA

Disarikan dari kajian malam Ahad di AQL Tebet Sabtu (14/2) lalu

Pertama tentang sebuah rumus
Ada yang bilang 1 +1 = 2. Namun ternyata rumus itu perlu dimodifikasi agar hasilnya bukan dua tapi satu. Lho kok? Iya, maksud satu di sini adalah kepaduan dalam menjalankan rumah tangga. Sepasang angka 1 di bilah kiri harus dikurangi setengah. Maka hasil masing-masing adalah setengah dan saat dijumlahkan menjadi 1. Maksud dikurangi setengah di sini adalah mengurangi segala bentuk ego yang tidak sesuai dalam membina rumah tangga tersebut. Filosofis juga y...

Cinta itu Tidak Cukup Nalar
Dikisahkan pula di kajian ini bagaimana terjadinya berbagai kasus yang terkait permunakahatan yang secara nalar biasa agak sulit dimengerti. Namun ternyata itu berpangkal pada kebesaran Allah sebagai pemilik hati manusia. Menyinggung tentang Allah, maka dikulik juga sebuah sifat penyayang "tanpa syarat dan ketentuan berlaku". Sifat demikian terjadi berupa adanya rasa memberikan apa yang dibutuhkan pihak lain (dalam hal ini pasutri) tanpa memandang balasan ataupun situasi yang tengah terjadi.

Bagaimana dengan Rekayasa
Sebenarnya, maksud rekayasa di sini adalah fokus pada ikhtiar untuk mempertahankan tujuan berumah tangga dari segala ancaman. Ancaman yang macam bagaimana? Pertama terkait menumbuhkan cinta. Kedua membangun komitmen tanpa "silau" dengan pesona orang lain.

Perlu ada strategi agar kesakinahan (dan juga mawadah warokhmahan) bisa terjalin, bukan dengan diam ataupub mengeluh.

Nglirik Pameran Online Sebuah Kampus

Nemu web punyanya IPB, rasanya jadi inget lama. Ya, Ide Lama Bersemi Lagi, cie ciee...hehee

Fenomena Kewibawaan Riset
Not Documented nor sustain?
Sebenarnya riset masing-masing mahasiswa, baik dalam rangka tproyek akhir, ugas akhir, skripsi, tesis, karya akhir, disertasi, riset dalam rangka lomba, ataupun riset mandiri laboratorium, itu semuanya ada. Keberadaan riset bukanlah mitos. Hanya saja memang, catatan mengenai proses pelaksanaannya masih agak kurang jelas. Mengapa demikian? Ya, Komunikasi mengenai riset apa saja yang sudah selesai, yang sedang berjalan (plus analisis perkembangannya), serta rencana riset ke depannya bagaimana tidak dicatat dengan baik. Maka jika ditarik garis penghubung antara riset yang ada jelas akan sulit. Mengapa? Keberanjutan sebuah riset tidak begitu jelas. Sepintas menunjukkan bahwa riset yang berlangsung dengan beragam. Namun di sisi lain bahwa riset yang berlangsung kurang memperoleh tindak lanjut. Lantaran risetnya berfokus pada pemenuhan SKS serta kompetisi, maka ketika hal tersebut terpenuhi maka keberlanjutan riset juga kurang bisa diestafetkan.

Activation is about offline, not online
Ini yang menjadi fokus pikiran saya ketika menatap website di atas. Seringkali website sebuah program studi/jurusan, departemen/fakultas, peguruan tinggi, atau juga himpunan mahasiswa alfa untuk menayangkan hasil riset mahasiswanya. Kenapa demikian?
- Khawatir ditiru
- Kurang pede karena merasa belum layak diinvestasikan (tapi ntar nyalahin kampus dan pemerintah yang nggak peduli)
- Belum ada budaya yang mendorong hal tersebut

Yuk Galakkan Semangat "Memamerkan" Hasil Riset
Harus ada keberanian untuk mendokumentasikan perkembangan riset di sebuah perguruan tinggi. Jelas hal yang sangat sulit, kenapa? Coba tengok kalimat terakhir paragraf sebelumnya. Ya, belum ada budaya yang mendorong hal tersebut. Maka, perlu disusun strategi untuk menggalakkan semangat memamerkan hasil riset di website program studi/jurusan, departemen/fakultas, peguruan tinggi, atau juga himpunan mahasiswa. Pertama dengan mendata simpul massa. Jelas bukan hal yang mudah. Ada lab dengan standar pengelolaan yang berbeda-beda, ada pula riset yang diadakan oleh dosen-dosen, dan tak lupa riset independen yang diadakan oleh mahasiswa. Setelah mendata simpul massa, dilanjutkan dengan pendataan topik apa yang sudah dan sedang dikembangkan. Dan terakhir diselenggarakanlah sistem pameran berupa portofolio produk dan aktivitas riset yang berlangsung.

Kejelasan HaKI
Takut ditiru? Wajar, karena memang iklim menyontek masih subur di Indonesia. Lha terus bagaimana? Harus ada aktivasi online berupa promosi produk dan ide apa yang dihasilkan. Tentunya promosi itu harus masif, jangan setengah-setengah ataupun sekedar formalitas. Kenapa? Tujuannya adalah menjadikan orang di luar kampus tahu bahwa di kampus ini adalah produk/ide tersebut. Ketika ada yang menyontek jelas akan lebih sulit. Memang, konsep ini sendiri masih sulit diwujudkan dalam waktu dekat. Namun, tidak ada salahnya menyumbang ide hehee.

Gaet Investor
Ini yang agaknya paling susah. Karena "jualan" masih dianggap tabu lingkungan kampus. Apalagi jika yang akan dijual adalah produk kolektif, termasuk riset, kerap dianggap subhat dan akhirnya dibiarkan tanpa dikembang. Padahal ke-subhat-an bisa diatasi (harusnya) dengan regulasi yang jelas serta pengawasan yang transparan. Bukankan semangat technopreneur adalah hal yang bagus? Jangan sampai potensi technopreneur justru berkembang tanpa memberi manfaat terhadap riset kampus

Everyone's Public Figure

Era 1990-an hingga awal 2000-an kita kerap mengenal istilah public figure alias tokoh publik=. Istilah ini ditujukan kepada orang-orang yang memiiki popularitas tinggi dibandingkan orang pada umumnya. Kelebihan ini terletak pada jabatan di masyarakat, ilmu yang dimiliki, serta profesi sebagai seniman. Sebut saja KLa Project yang dikenal karena produk mereka di industri musik, KH Zainuddin MZ yang memilikikapabilitas sebagai ulama, BJ Habibie yang sukses sebagai ilmuwan di tanah Jerman, hingga berbagai pejabat. Kepopuleran mereka dipengaruhi oleh arus informasi yang masih bersifat oligopoli. Stasiun televisi terbatas, koran dan radio pun masih terhitung industri yang biayanya mahal. Internet? Jangan tanyakan itu Gaes...

TIK berkembang (termasuk termasuk berkembang biak dengan menyusupi berbaai ilmu lain untuk penerapannuya). Termasuk juga di dalam hal arus dan media informasi yang semakin luas.Internet, setidaknya untuk Pulau Jawa, sudah lumayan baik. Televisi? Industri saat ini mendorong berbagai kreativitas yang berorientasi pada selera konsumen, salah satunya dengan ajang pencarian bakat. Radio memang sudah mulai ditinggal pendengarnya, namun muncul media informasi baru yang lebih mencandukan pemiliknya, yaitu social media. Semua orang yang memiliki akun bisa menulsi apa saja (tentunay yang tidak bertentangan dengan peraturan yang dibuat administrator. Sistem pertemanan, baik di Twitter, Facebbok, Path, Google+, LinkedIn dll mejadikan apa yang kita tulis cepat menyebar. Dulu jika ingin tulisan kita dibaca orang banyak maka harus mengirimkannya ke redaktur surat kabar dengan seleksi yang ketat dan entah kapan terbitnya. Sekarang? Tinggal ambil HP, lalu tulis opinimu sembari menantikan berap alike yang muncul dinotifikasi. Alhasil berbagai perilaku individu maupun kelompok kecil di dalam masyarakat melahirkan public figure baru.

Sisi baiknya memang banyak, berbagai informasi positif mudah kita dapatkan. Bahkan berbagai perilaku yang dianggap jelek oleh masyarakat harus rela "didamprat" di social media. Tapi bukan cuma sisi baik yang muncul. Sisi negatif juga bergentayangan. Antara lain keamanan informasi.

Saat ruang lingkup public figure masih dikuasai segelintir orang, maka hanya mereka sajalah sasaran kejahatan yang memanfaatkan celah keamanan. Skandal kebocoran rekening, email menyantap artis, pejabat, hingga ilmuwan. Tapi sekarang, mau orang yang tidak punya jabatan, tidak menjadi ilmuwan, dan bukan pula artis, bisa menjadi korban ketidakamanan informasi. Pembobolan akun social media sudah jadi barang lumrah. Ya, semua orang sudah menjadi public figure. Data penduduk, apapun profesi dan berapapun penghasilannya sangat berharga untuk diperjualbelikan. Tawaran MLM, kartu kredit, dan segala modus bisnis, termasuk pula kriminalitas, jelas menjadi indikasi adanya penyebaran informasi yang tidak tepat.

OK, pada akhirnya kita sepakat bahwa jika dahulu mencari profil seseorang sangat sulit, namun saat ini (saat dimana mengekspos identitas merupakan hal yang wajar) segala profil seorang masyarakat biasa akan sangat mudah ditemukan. Ketika Saudara sudah memutuskan diri untuk mempergunakan layanan di internet dengan sistem akun, entah itu email, social media, hingga blog, maka Saudara sudah menyatakan diri untuk bersedia menjadi public figure. Maka, jangan hanya berpikir untuk seoptimal mungkin narcis, tapi kendalikan informasi profil Saudara secara cermat. Jika tidak, yaaa #ahsudahlah

Hati-Hati Jadi Orang (Sok) Mandiri

Sudah barang tentu bahwa sikap mandiri merupakan hal yang diidamkan tiap orang. Bahkan orang manja sekalipun pasti ada hasrat berdiri sendiri lepas dari kenyamanan. Tiap orang pun barangkali punya definisi mandiri yang berbeda-beda. Ada yang memaknai mandiri dari sisi keberanian mengambil keputusan, ad yang berdasarkan sisi finansial, ada pula yang dari sisi keberanian jauh dari orang tua. Apapun definisi, sikap mandiri tentu menyimpan risiko yang kadang tidak disadari oleh pelakunya.Kali ini yang diulas adalah kemandirian dalam arti pengambilan keputusan.

Mandiri dalam arti kemampuan mengambil keputusan lepas sepintas asyik. Ada lowongan kerja ini nggak perlu banyak curhat. Ada masalah itu berani dihadapi tanpa banyak mengadu pada orang tua. Biasanya sikap mandiri dalam arti ini dipupuk dari aktivitas berorganisasi yang memaksanya berpikir tanpa berharap pada bantuan orang lain.

Namun kemandirian dalam arti ini biasanya memendam ancaman konflik tatkala keinginannya berbeda dengan sekitar. Terbiasa pulang dengan cara sendiri, terbiasa berpakaian dengan selera sendiri hingga terbiasa menyusun rencana hidup dai kacamata sendiri. Dan saat orang sekitar berbeda pendapat, sikap terbiasa (sok) mandiri ini menyebabkan dirinya terseret konflik. Ya... Terbiasa asyik dengan kemandirian tiba-tiba diminta menyesuaikannya dengan pandangan orang sekitar. Hal ini kerap dijumpai tentunya.

Maka pelajaran terbaik adalah memisahkan egoisme dari sikap mandiri ^_^

Kemana 23 Pemain AFF 2014

Menarik menyimak latar belakang asal klub 23 pemain Timnas Indonesia di AFF lalu.

vs 99 Hari

Teringat petuah Pak Ivan L, dosen DMBI kemarin tentang kekuatan yang paling kuat di dunia ini (tentunya setelah Allah). Ada yang menjawab kekuasaan, pengetahuan, harta, nmun itu semua salah menurutnya. Versi beliau adalah waktu.

Ya waktu... Jawaban yang terceplos dari saya yang sejatinya berstatus mahasiswa ilegal karena tidak ada di daftar hadir.

Sepakat karena sudah pasti bertambah detik demi detik bergulir, sedangkan harta, kekuasaan, bahkan pengetahuan belum tentu bertambah. Lebih jauh lagi dicontohkan bahwa orang yang kaya belum tentu bisa menikmati kekayaanny lantaran sibuk. Sedangkan orang yang ekonominya pas-pasan malah luang waktubya sehingga bisa memanfaatkannya.

Ya... Bismillah...
Semoga satu per satu rencana bisa ditunaikan dengan baik, lancar, dan tentunta barokah

Like Xtreme from W

Kekuatan W mulai goyah

Inspirasi malam inidari sepasang episode di Kamen Rider W, yaitu episode 31 dan 32. Di dua episode ini diceritakan tentang nyaris bubarnya padua Philip dan Shoutaro lantar faktor performansi di lapangan yang menurun. Di tengah penurunan ini, justru muncul sugesti pada diri Philip untuk berganti pasangan dengan Terui yang sedang stabi kemampuan bertarungnya.

Shoutaro hanya bisa menatap Terui memakai kekuatan Cyclone-nya Philip

Shoutaro mutung dan mencoba bersolo karir

Perpecahan yang mulai timbul dari faktor teknis di lapangan merembet ke ranah gersangnya sikap saling percaya. Egoisme Philip untuk menggeser "main body" yang biasanya dipegang oleh Shoutaro menjadi Shoutaro tersisih dan bersolo karir untuk menuntaskan kasus yang tengha terjadi. Di saat Shoutaro mulai menjalani "penyendiriannya, justru Philip mengungkapkan dengan gamblang "ajakan berduet" pada Terui. Tanpa dinyana olehnya, justru Terui menolak mentah-mentah lantaran perbedaan idealisme dan cara kerja, bukan sekedar bayangan performansi yang hebat sebagaimana dibayangkan oleh Philip. Akiko pun tak kalah "menampar" Philip melalui hentakan keras tentang kolaborasi yang selama ini telah terbangun antara Philip dengan Shoutaro. Walau Shoutaro sering koplak dan keras kepala, namun (menurut Akiko), Shoutaro memiliki keunggulan di sisi kemanusiaannya yang snagat baik hati.


Philip mencoba move on ke Terui

Uluran persahabatan kembali

Shoutaro di dalam penyendiriannya harus tekapar di pinggir sungai lantaran kalah duel dengan Dopant Zone. Philip tanpa sungkan mengulurkan bantuan seraya meminta maaf atas kesalahpahaman yang tengah terjadi. Kepercayaan yang sederhana pun kembali tumbuh diantara mereka dan tanpa perlu menunggu episode berikutnya (ya kali aja) Shoutaro kembali ke medan laga dengan semangat membumbung tinggi.

Kembali kompak ciee

Pelajarannya

  • Jangan mudah menerima komentar orang yang meragukan kolaborasi yang sedang dijalani
  • Kuatkanlah komitmen untuk saling percaya
  • Dalam berkolaborasi, bukan perkara saling menghebatkan, tapi saling melengkapi kekurangan dengan keunggulan masing-masing.


Rilis Xreme

Curhatan Programmer

Sedikit curhatan para programmer yang kebetulan dalam hati saya bergugam "iya juga sih".

Isu Alien
Kerap kali programmer dianggap alien yng datang dari planet Dagobah ataupun Namec. Kerap programmer dianggap terlalu asyik dengan dunia kami. Kadang label "autis" seenaknya ditempel di punggung kami. Tatkala kami sedikit memberi penjelasan teknis, bahasa kami dianggap berlebihan. Bahkan saat selera musik kami di luar mainstream malah dijadikan lelucon betapa anehnya kami ini

Isu Penyihir
Serba bisa juga jadi persepsi yang tertanam pada benak orang-orang mengenai programmer. Kami punya spesifikasi namun orang lain menutup mata dan menganggap programmer itu serba bisa. Apalagi dengan waktu yang mepet yang ahsudahlah.

Isu Cenayang
Dengan alasan teknis juga kadang programmer dianggap jelmaan cenayang yang lihai membaca permintaan orang lain. Alhasil sangat sering dalam sebuah proyek segala kebutuhan tidak pernah didokumentasikan. Tatkala implementasi berubah-ubah (sesuai mood saat testinf) ya makin molorlah durasi pengerjaan. Eh, malah kapabilitas programmer-nya yang disalahkan.

KAP: Ancaman Ghazwul Fikri

[Notulensi] Kajian Ahad Pagi, Kajian Islam Kontemporer
"Menata Kembali Pilar-Pilar Kekuatan Ummat di Tengah Pusaran Arus Pemurtadan Global" oleh Ustadz Dr. Eng. H. Yunus Daud, Dipl.Geotherm.Tech., M.Sc. pada Ahad, 8 Februari 2015 07.00-08.45 WIB @Aula Utama Masjid UI Depok

Menata kembali : berarti sebelumnya sudah tertata

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
" Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman." (QS. Ali Imran ayat : 100)

Mereka tidak akan rela sebelum Engkau (Muhammad) mengikuti mereka (Q.S. Al baqarah ayat 120)
Ghozwul Fikri, mereka membuat perangkap2 sehingga kaum muslimin akan terjebak, walaupun fisiknya kelihatan aman, tidak masalah dan tidak terjadi apa2. Kalau fisik tertembak, maka syahid, namun jika pikiran yang telah tertembak, maka ? Mereka membuat serangan2 ini, kaum muslimin harus perhatian terhadap ini. Keracunan pemikiran akan bisa berefek pada MURTAD ;(

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ ۗ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.(QS: Ali Imran Ayat: 101)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(QS: Ali Imran Ayat: 102)

Syarat kita memiliki keimanan yang bagus dalam ayat ini disebutkan ada 3 : IMAN - TAQWA - ISLAMIYYATUL HAYYAT
Islamisasi ilmu pengetahuan ^^

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.(QS: Ali Imran Ayat: 103)

Ayat 103 ini : Isyarat agar kita tidak berpecah belah. Jika ada kalangan2 yang berusaha memecah belah kita, maka jangan kita terprovokasi, kita jaga dengan baik. Ini bukti kesatuan kita. Kita berusaha menciptakan kesatuan ummat.

"Dan hendaklah kalian bersabar bersama orang yang berdzikir, bertasbih pagi dan petang"
Kita disuruh bersabar bersama golongan orang2 ini, karna memang mereka memiliki kesukaan dan kebiasaan yang berbeda, maka belajarlah dari dan dengan mereka.
Kita saja punya 4 anak, 4 4 nya punya selera makan yang beda, kesukaan yang beda, dan hal2 lain yang beda, apalagi ummat yang sangat banyak, bisa dibayangkan berapa perbedaan2nya, dan kita harus terus belajar. Allah menjauhkan kamu dari jurang neraka saat kamu berada di tepi jurang neraka.

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS: Ali Imran Ayat: 104)وَلَا
Ayat 104 :  Ada motor penggerak, ada 1 gerakan yang bergerak pada kebaikan, menyelamatkan ummat dari perang2 pemikiran. Akan senantiasa ada orang2 golongan ini, mudah2an kajian ini menjadi salah satu motor penggerak itu yang senantiasa selalu menginspirasi. Ayat ini : Isyarat adanya harakatul inqodz (gerakan penyelamatan). Ada ruh yang senantiasa baru, karna sekarang tidak ada lagi nabi. Pembaharu bukan berarti membawa nilai2 baru, tapi mengembalikan nilai2 yang telah dibawa oleh nabi.

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS: Ali Imran Ayat: 110)

Review Ghazwul Fikri (Perang pemikiran)Upaya2 yang gencar dari pihak musuh2 Allah untuk meracuni pikiran umat Islam agar jauh dari Islamnya. Lalu akhirnya membenci Islam dan pada tigkat akhir Islam diharapkan habis sampai ke akar2nya. Mereka berusaha menghabisi Islam, tapi gak bisa habis2, denga izin Allah, in syaa allah (:
Umat Islam tidak perlu emosi, kalau emosi maka mudah dijatuhkan, butuh kesabaran untuk mengalahkan lawan, cukup dihabisi mentalnya. Perang pemikiran adalah cara lain dari Barat untuk menghadapi umat Islam khususnya dalam merusak sendi2 Islam bahkan keseluruhan. Perang pemikiran berbeda dengan perang militer atau fisik. Perang pemikiran lebih 'mudah', hemat waktu dan biaya bahkan lebih efektif dari perang fisik yang banyak menguras tenaga juga biaya yang tidak sedikit. Namun hasilnya sangat berdampak.

يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.(QS: At-Taubah Ayat: 32)

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".(QS: Ash-Shaff Ayat: 8)

وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
...Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(QS: Al-Baqarah Ayat: 217)


Gazwul Fikr sudah ada sejak nabi Adam, sejak nabi di surga sudah ada

فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".(QS: Al-A'raf Ayat: 20)

وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",(QS: Al-A'raf Ayat: 21)

Urusan aurat merupakan urusan yang berharga, aurat adalah soal masuk surga dan dikeluarkan dari surga, urusan aurat bukan urusan yang main2. Mari kita lihat kembali kisah nabi Adam as dan hawa. Adam dan hawa di surga, syetan membisikkan dengan kata2 yang bagus, syetan memberikan 2 pilihan kepada adam dan hawa yaitu jika mendekati pohon, maka (1) adam dan hawa tidak menjadi malaikat atau (2) tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Tiupan2 ini dibisikkan setiap pagi, sehinga lama2 adam tergoda dan makan buah khuld, sehingga auratny terbuka.

Serangan2 Ghazwul Fikr :

  • Upaya perusakan akhlak
  • Upaya penghancuran pemikiran
  • Upaya pelarutan kepribadian
  • Upaya penumbangan akidah

Target akhir Ghazwul Fikri : Kaum muslimin tunduk (bisa dikendalikan) dan loyal pada kaum kafirin serta murtad dari akidah Islam.

Perlu gerakan penyelamatan ummat
1. Pembinaan pribadi2 Islami
Pribadi islami memiliki :
  • Iman yang lurus
  • Taqwa yang sebenar2nya
  • Islamisasi kehidupan

Misal : membudayakan membaca Alquran saat di perjalanan di atas kereta, jika kebagian berdiri di atas kereta, bisa mengulang2 hapalan selama dinatas kereta, in syaa Allah nanti dikasi Allah hapalan, yang selama ini susah untuk menghapal Alquran, in syaa Allah nanti dikasi hapalan sama allah, karna ia telah menunjukkan ikhtiarnya, karna ini merupakan bentuk ikhtiarnya untuk menghapal Alquran. Contoh lain saat pemain bola internasional muslim meng-goal-kan tendangan dan memenangkan pertandingan di lapangan, mereka sujud syukur, gak peduli orang2 di sekitar menilai bagaimana, gak peduli dibilang "mencium rumput" atau yang lain, mereka bersyukur dengan sujud sujud di tengah lapangan :). Membudayakan salam " assalaamu'alaykum" Bukan menggantinya dengan sapaan "selamat pagi, selamat sore, selamat agak malam dsb"

2. Pembinaan Semangat  (ruh) berjamaah (membangun kesatuan ummat)
  • Berpegang Teguh pada tali Allah
  • Menghindari perpecahan (bersatu padu)
  • Kesatuan hati
  • Ukhuwah Islamiyyah

Perlu ada ruh baru yang mengalir di dalam tubuh ummat, yang kemudian dapat mempersatukan seluruh ummat
3. Pembentukan ummat terbaik (khairu ummat)
  • Ummat yang menyeru kepada kebajikan
  • Ummat yang melakukan amar ma'ruf
  • Ummat yang melakukan nahi munkar

Curhatan Desainer Amatir #eh

Desain visual merupakan menjadi hal yang saya gemari perlahan-lahan sejak SMA. Dimulai iseng-iseng bikin kompilasi dokumentasi GaNas hingga akhirnya terus dan terus ada berbagai kesempatan mendesain, terutama di beberapa kepanitiaan dan organisasi. Berhubung saya tidak pernah menjadikan desain buatan saya sebagai kegiatan yang dibayar, maka saya sangat pantas dilabeli amatir (lawan kata profesional, masa iya antonimnya antifesional, garing banget lah). Kondisi yang membuat saya nyaman karena terbiasa menikmati suasana yang tidak diwarnai arus komersialisasi.

Arus komersialisasi sendiri yang melibatkan kawan saya yang menjadi desainer profesional memang tidak mudah. Daya tawar si desainer tentu bergantung struktur. Bagi desainer yang sudah punya nama sekaligus portofolio mentereng, jelas apa yang dibuat olehnya akan dinilai sebagai inovasi secara subjektif oleh client. Tapi bagi yang masih seumur jagung ataupun berada di perusahaan medioker, wah ujung-ujungnya adalah "tunduk" pada perintah klien. Apakah salah? Di satu sisi tidak karena memang dibayar untuk mengkonkretkan ide klien ke dalam bentuk grafis. Namun di sisi lain, jelas berpotensi menghambat kreativitas desainer. Terlebih membatasi ruang gerak desainer yang hendak mengenalkan konsep desain baru kepada lngkungan yang belum mengenalnya. Shock culture yang ujung-ujungnya adalah cibiran selera jelek dari klien.

"Desainer yang bagus adalah desain yang dipakai", itu adalah kutipan terbaik dari kawan saya yang menjadi desainer di berbagai kantor. Dan ya memang betul, walaupun ada social media untuk upload karya yang tidak pernah menembus hati klien, ataupun membuat showcase alias pameran tersendiri, tetap saja statusnya adalah desain yang kalah bersaing. Di mata industri, ketidakdipakaiannya desain sudah cukup menjadi bahasa halus dari desain yang jelek.

Review Penjuru 5 Santri

Sebuah film bioskop yang tidak terlalu populer dan gelegar publikasi. Itu adalah persepsi awal ketika menyaksikan posternya. Ya memang saya akui bahwa ketertarikan saya menonton film ini lebih disebabkan daya tarik suasana khas pedesaan, serta kesederhana masyarakatnya. namanya juga orang yang lagi nggak betah dengan suasana metropolitan, ya tentu tertariklah. Berbekal waktu luang menjelang masuk kuliah, maka pada Selasa (3/2) lalu, saya tuntaskan kepenasaranan itu.

Di film ini banyak dijumpai karakter-karakter lugu yang tidak dikupas secara mendalam. Jangankan kedalaman karakter, baik buruknya karakter seseorang pun agak samar. Agaknya suasana desa yang alami justru memaparkan bahwa tidak ada antagonis sejati (kecuali sosok penjahat di hutan) maupun protagonis yang masih diiringi kelemahan. Bagi yang doyan kisan heroik dibumbui efek visal yang mencengangkan, film ini tidak saya sarankan. Namun bagi yang haus inspirasi, film ini patut ditonton.

Kisah di film ini agak unik dimana terdapat dua alur cerita, yaitu persahabatan 5 bocah cilik di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, serta sebuah pondok di kawasan yang sama. Keduanya berjalan secara paralel hingga suatu momen mulailah terjadi peleburan alur. 5 bocah cilik ini sendiri lebih mengulas sosok Sabar, anak SD yang diasuh sendirian oleh neneknya. Dia hanya bisa bersekolah tanpa bisa mengenyam pendidikan agama di sebuah pondok yang dipimpin oleh Kyai Landung. Keempat kawannya tak pernah lelah mengajak Sabar walau dilarang oleh neneknya, Mbah Satir lantaran tidak ada lagi yang bisa membantunya menggembala kambing. Sementara itu, di pondok tersebut berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat digelar untuk mengasah ketrampilan para santri yang ada di situ. Tanpa diduga sosok orang gila yang terlantar akhirnya dirawat sekaligus diajarkan ilmu agama oleh Kyai Landung dan asistennya Gus Pras.

Seperti biasa, yang akan lebih saya ulas adalah:

  • Fenomena pendidikan formal yang masih belum memenuhi kebutuhan, terutama di daerah pedesaan
  • Sosok Mbah Satir yang walau melarang Sabar ikut pengajian, namun alasannya sangat manusiawi, jadi janganlah mudah berburuk sangka terhadap kebijakan orang tua. Di sisi lain, Kyai Landung dengan penuh antusias justru menilik langsung ke rumah Mbah Satir untuk meminta klarifikasi sekaligus izin agar Sabar diperkenankan mengikuti pengajian. Hikmahnya? Apabila memperoleh informasi, jangna main vonis seenaknya, klarifikasikan kebenarannya dan tawarkan solusi yang konkret.
  • Memang betul pendidikan agama sangat penting, namun hendaknya kita membekali pelajar dengna berbagai ketrampilan agar sehat juga intelektualnya.
  • Adegan paling trenyuh adalah saat ayah Wahyu (sekaligus ayahnya Rahayu) menghadapi Mbah Satir yang kebingungan mencari Sabar sekaligus limpung karena tidak ada stok minyak. Ayah Wahyu kemudian memberikan stok minyaknya kepada Mbah Satir. Perilaku yang sangat dermawan walau dalam berkecukupan.
  • Ajakan Kyai Landung untuk merawat tanah air saat pidato ultah pondok sekaligus pesan untuk "gunakan tanganmu untuk merangkul, bukan untuk memukul", aisshhh syahdu banget tata bahasa beliau

Happy Photoclassy


Meet up with kawan-kawan MTI-2013FB.
Tak terasa setahun kita beriringan *ciee
Berpadu di berbagai kelompok
Bertanding argumen walau terkadang logika kekanakan latah terlontar

Ahh, semua proses itu akan terus mengasah kematangan kita (maturity?? what?? macam Cobit 4.1 aja). Dan sesi foto yang menjadi bagian dari rekaman dalam perjalanan panjang ini.

Bismillah, satu semester lagi... Aamiiin

Alhamdulillah 24

Alhamdulillah 24 tahun
Namun innalillahi karena...
1. Makin dekat dengan ajal yang wallahualam kapan
2. Masih banyak wacana yang ah entahlah kenapa tak jua dicentang terlaksana

Sebuah pinta sederhana yang alhamdulillah Allah kabulkan di hari ini, yaitu bisa 5 waktu di masjid. Suatu pinta yang memerlukan kesadaran untuk bergerak. Tapi la khaula walakuwwata ila billah.

Review DU 2014

Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia biasanya baru mulai memasuki masa riweh setelah kick off ISL. Sudah jadi tradisi yang ya begitulah. Meski beigtu kmpetisi bertajuk Divisi Utama merupakan kompetisi paling disorot, tidak hanya oleh pecinta sepak bola domestik namun juga pemerintah dan masyarakat awam (sempat diulas di Mata Najwa) hingga dunia internasional. Penyebabnya satu, skandal lima gol bunuh diri. Ya skandal paling memalukan dari jagat kompetisi di Indonesia tahun lalu. Seolah gemilangnya Persipura hingga babak semifinal AFC Cup sirna begitu saja.
<br>
Turnamen paling sadis ini sudah memunculkan konsep eliminasi yang membuatnya saya sebut paling sadis sedunia. Bayangkan dari 63 klub yang berlaga, hanya 2 klub terbaik yang berhak lolos ke ISL 2015, sedangkan dari 61 kub lainnya harus menghindari jeratan degradasi massal yang melibatkan nyaris sepertiganya. Kompetisi yang sangat kelewat gila untuk urusan nasib di musim berikutnya. Sejujurnya di awal kompetisi pun, sudah tumbang dua klub yang gagal verifikasi menuju 63 klub tadi, yaitu Bontang FC dan PSLS Lhokseumawe, alasannya sangat bagus yaitu skandal pengaturan skor di laga-laga akhir IPL 2013 lalu. Sanksi yang murut saya secara pribadi sangat masuk akal. Selain itu sebuah nama klub baru juga muncul di kompetisi ini, yaitu Pusamania Borneo FC. Pusamania merupakan sebutan bagi suporter Persisam Putra Samarinda, sebuah klub ISL yang berganti nama menjadi Putra Samarinda. Klub ini lahir dari proses akuisisi kelompok suporter Pusamania terhadap Perseba Super Bangkalan asal Madura, Jatim. Akuisisi ini kemudian juga berujung pada relokasi homebase dari Bangkalan ke Samarinda.
<br>
Alhasil dimulailah Divisi Utama dengan 63 klub peserta yang terbagi dalam 8 klub berdsarkan lokasi geografis. Pembagian geografis sendiri sudah sangat membantu penyelenggaraan kompetisi mengignat jumlah pertandingan yang lebih sedikit serta jarak tempuh yang relatif lebih sempit. Dua hal ini tentunya menekan pengeluaran klub sehingga persoalan finansial bisa lebih diatasi.
<br>
Kenyataannya? Tidak semua klub bertahan sampai akhir. Tercatat Persitara Jakarta Utara, Persenga Nganjuk, dan Persidafon Dafonsoro, terkapar di tengah musim dan dieliminasi dengan semua hasil pertandingan sebelumnya dibatalkan. Kondisi yang penuh keterbatasan akhirnya mampu dilewati dengan berakhirnya 8 grup awal dengan melahirkan 16 wakil dari 2 peringkat terbaik masing-masing grup, yaitu Pro Duta FC Lubuk Pakam, PSPS Pekanbaru, PS Bangka, Persikabo Bogor, PSCS Cilacap, PSGC Ciamis, Persis Solo, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persinga Ngawi, Pusamania Borneo FC, Martapura FC, Persewangi Banyuwangi, Persebo Bondowoso, Persiwa Wamena, dan Persigubin Pegunungan Bintang. Masing-masing klub telah melewati 12 hingga 14 laga sebelumnya di 8 grup asal dan diadu di dalam 4 grup babak 16-besar dengan jumlah laga 6. Proses eliminasi ternyata masih berlanjut dimana 8 terbaik dari babak 16-besar diadu (kembali) dengan sistem grup (kembali masing-masing 6 laga). Hasil dari 8-besar ini adalah 4 tim terbaik yang melakukan turnamen mini play-off berwujud semifinal. Pemenang masing-masing semifinal menuju ke babak final sekaligus tiket ke ISL 2015. Jika dihitung maka tim yang lolos ke ISL (di luar babak final) harus melakoni 14 laga (jika di grup paling awal ada 8 klub) ditambah 6 laga babak 16-besar, 6 laga babak 8-besar, serta satu laga semifinal.  Total 27 laga wajib ditempuh. Memang masih kalah dengan Persib dan Arema yang telah menjalani total 29 laga menuju final ISL, namun dengan 3 grup plus satu semifinal plus kondisi keuangan yang tidak sestabil klub-klub ISL jelas tantangan yang berat.
<br>
Dan tantangan yang berat tersebut dinodai dengan sebuah laga yang akan dikenang sepanjang peradaban Liga Indonesia, yaitu opera sabun 5 gol bunuh diri. Opera ini dihelat di babak 8 besar ketika PSIS bersua PSS. Dua klub yang sebenarnya sebelum laga ini sudah sukses menyingkirkan PSGC Ciamis dan Persiwa Wamena, rival satu grup di babak 8-besar. Namun dengan penuh intrik, yang hingga sekarang masih abu-abu, kedunya saling berlomba membobol gawang sendiri. Tindakan tegas coba diambil PSSI dengan menghentikan sementara babak 8 besar. Mengapa harus dihentikan? Bukankah laga "menyedikan" itu hanya menghadirkan 2 klub saja? Eitss, persoalan tidak segampang itu ternyata. Isu bawa 5 gol bunuh diri itu merupakan salah satu dari permainan besar mafia tercium. Selain itu, dua klub yang berada di bawahnya, yaitu Persiwa dan PSGC memiliki catatan WO yang "aktif" di babak 8-besar. Jelas pilihan yang sulit. Malah isu parade gol bunuh diri itu guna menghindari salah satu klub di grup seberang. Saling tuding mewarnai penyelesaian konflik yang berpangkal pada didiskualifikasinya PSIS dan PSS dari babak 8 besar (kemungkinan besar termasuk dicoret dari Divisi Utama 2015), snaksi individu kepada pemain, pelatih, dan manajer kedua tim, serta (yang ini pasti penuh keterpaksaan) lolosnya Persiwa dan PSGC ke semifinal menantang Martapura FC dan Pusamania Borneo FC. Jika boleh jujur, saya lebih sreg jika tidak perlu memaksakan adanya wakil dari grup tersebut, dengan kata lain Martapura FC dan Pusamania Borneo lolos ke semifinal dan keduanya BYE dikarenakan kondisi grup sebelah yang sudah terlalu parah. Kenapa WO patut dikategorikan parah? Indikasi tidak siap menuju ISL, itu saja.
<br>
Semifinal antara Persiwa versus Martapura FC dan PSGC versus Pusamania Borneo FC akhirnya memunculkan Persiwa dan Pusamania Borneo FC sebagai calon penghuni baru ISL 2015 menggantikan Persepam Madura United, Persijap Jepara, Persita Tangerang, dan Persiba Bantul. Apakah kontroversi selesai? Tidak, drama terus bergulir dimana Martapura mengajukan protes tentang keabsahan pemain Persiwa, tentunya juga dilatarbelakangi track record buruk di babak 8-besar yang penuh WO. Di tengah protes ini, secara (agak) mengejutkan, Persiwa dicoret dari ISL 2015 karena faktor infrastruktur dan finansial bersama dengan Persik Kediri. Maka pada akhirnya satu-satunya klub yang lolos ke ISL dari 63 kontestan Divisi Utama 2014 adalah Pusamania Borneo FC. Tiket yang persentase keberhasilannya sangat kecil, yaitu 1 banding 63.

Introspeksi atas Kriik terhadap Khotbah

Kita sering dengan mudanya mengesampingkan isi kotbah dengan berbagai alasan, padahal kiata sendiri (termasuk saya tentunya) masih miskin kontribusi dan fakir pengetahuan.

Kita menganggap khotib sekarang terlalu bikin ngantuk dalam khotbah. Padahal kita sendiri datang ke masjid tanpa bekal apapun kecuali ngantuk. Lahir batin tidak kita siapkan untuk menerima nasibah-nasihat baik.

Kita menganggap materi yang disampaikan "itu-itu saja". Padahal materi yang "itu-itu saja" tidak pernah mau kita review pasca-khotbah. Bahkan apa yang barusan dikhotibkan pun enggan kita bagi-bagikan ke sekitar kita.

Kita menganggap khotib sudah terlalu tua. Padahal kita yang masih muda ini jangankan menyiapkan materi khotbah, punya niat saja entah.

Kita menganggap suara khotib lirih. Padahal kita sendiri lirih dalam mendakwahkan Islam.

Kita menganggap diri kita apa kalau bukan anak kecil yang hanya pandai mengeluh padahal kita masih cuma mau pasif di dalam urusan dakwah.

Wallahualam

Latepost: Happy Wedding Kaliannn

Telat sih...maaf...

Tapi semoga doanya nggak expired

Semoga menjadi keluarga uang sakinah mawadah warokhmakh kang Joko feat. teh Icha, Kang Iqbal feat istri, serta lang Bence fat istri

Happy Expedition

Dua hari yang menyenangkan. Ekspedisi Bandung via Jakarta bersama Nanda, adik saya. Awalnya lantaran dia penasaran dengan suasana di Telkom Univeversity. Alhasil berperanlah saya sebagai tour guide selama di Bandung tersebut.

Menyenangkan rasanya bisa berpetualang baren dia. Apalagi di tengah kesempitan waktu saya,:/

Menyenangkan bisa sholat jamaah bareng dia di MSU dan Salman. Tak terasa makin bwranjakdewasa usianya, sebentar lagi dia berkuliah.

Menyenangkan rasanya bisa berburu ide-ide kreatif bersamanya di sekujur kampus Telkom University serta sekitarnya.

Menyenangkan memang kesempatan langka ini

BDG expedition 31jan