Call for Paper: Konferensi Nasional Informatika (KNIF) 2013 ITB


[meneruskan informasi via milis]

Institut Teknologi Bandung (ITB)
Kamis, 28 November 2013

Keynote Speaker : Romi Satria Wahono


Kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara Peneliti, Ilmuwan, Praktisi, Akademisi untuk mendiseminasikan penelitian Anda dalam Konferensi Nasional Informatika 2013 (KNIF 2013) yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung pada

Hari            : Kamis
Tanggal         : 28 November 2013
Waktu           : 9.00 – 17.15

Konferensi Nasional Informatika (KNIF) merupakan konferensi yang diselenggarakan secara tahunan oleh Kelompok Keilmuan (KK) Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung. Konferensi ini diharapkan menjadi ajang pertemuan ilmiah tahunan tentang topik yang sedang hangat di bidang informatika, sekaligus menjadi sarana bagi para peneliti untuk berkomunikasi dan memaparkan area penelitian mereka.

KNIF 2013 memuat tema mengenai “Informatika di Indonesia: Potensi, Peluang, dan Tantangan” dengan mengundang Romi Satria Wahono, seorang dosen, peneliti dan technopreneur, sebagai keynote speaker yang akan mengisi topik dalam panel diskusi bersama sebelum dilakukan sesi paralel. Melalui kegiatan konferensi ini diharapkan dapat terbentuk sebuah komunitas baik dari akademisi maupun praktisi dari seluruh Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap bidang ilmu keinformatikaan untuk saling berkumpul, berbagi, dan berdiskusi mengenai potensi, peluang, dan tantangan yang ada dalam bidang informatika khususnya terhadap domain persoalan dan peluang yang ada dalam komunitas lokal di Indonesia.

Adapun topik bahasan yang dikaji (tanpa bermaksud membatasi) adalah sbb:
•        Mobile Computing
•         Image Processing
•         Computer Graphic
•         Artificial Intelligence
•        Information Retrieval
•        Data Mining
•        Information System
•         Distributed System
•        Computer & Network Security
•         Cloud Computing        
•        Speech Processing
•        Natural Language Processing
•        Pervasive Computing 
•        Social Media
•        Semantic Web Technologies
•        Computer Vision
•        Game & Multimedia
•        Algoritm & Complexity


TANGGAL PENTING
Batas Akhir Penyerahan Makalah Lengkap             7 September 2013
Pengumuman Penerimaan                             10 Oktober 2013
Batas Akhir Registrasi dan Makalah Siap Cetak      7 November 2013
Pelaksanaan Konferensi                                  28 November2013

BIAYA PENDAFTARAN

Peserta Pemakalah
Umum                               Rp. 500.000,-
Mahasiswa (Bukti KTM)              Rp. 450.000,-
Makalah Kedua (dst.)                   Rp. 250.000,-

Peserta Non-Pemakalah 
Umum                               Rp. 250.000,-
Mahasiswa (Bukti KTM)                   Rp. 150.000,-

PEMBAYARAN
Pembayaran dapat ditransfer ke rekening:
Konferensi Nasional Informatika
BNI Kantor Cabang Perguruan Tinggi Bandung
Nomor rekening: 0298451180

Born to be Fighter

"Aku cepat pulih" itu menjadi jawaban Tantan ketika Chinmi merubuhkannya di final turnamen tanpa senjata (kung fu boy)

Hidup itu harus terus berpijar
Kiyep alias redup mungkin menghentak tapi tidak berarti padam sebelum ajalnya
Tatkala rasanya butuh waktu lama untuk pulih, justru tanganNya terulur dan menunjukkan kasihNya

Ya... Bukankah Allah masih mengizinkanku berjuang di bumi ini walau sudah tiga kali aku terkapar hingga maut terasa dekat

Dan sekali lagi Allah menyelamatkanku dari keterpurukan
Melalui firmanNya yang menyusuri pembuluhku
Aku sadar bahwa setiap cobaab pasti sesuai makhlukNya
Itu keniscayaan
Tinggal diri ini sadar atau tidak pada kekuasaanNya

Kangen Kalian ^^

Besok pulang ke Tegal
Dan tak sabar jua bertemu dua bocah ini

Yang baju item Otrinanda Gandhi, dari nama belakangnya jelas dia adik kandung saya.
Yang oranye Anindito Adi Wicaksono, sepupu yang udah saya anggap saudara kandung sendiri.

Keduanya sepintas pendiem, padahal aslinya lebih hiperaktif ketimbang saya.
Tak sabar saya untuk main-main dan ngebolang lagi bareng kalian ^^

Video Klip yang Nendang Banget

Berikut video klip Nugie yang berjudul Lentera Jiwa


Okey, saya bukan hendak ngomongi saya yang dikatain mirip ama Nugie, hahaaa skippp

Rasanya nendang banget tatkala menengok masa lalu, yaitu saat SMA. Di SMA pasti ada yang namanya mata pelajaran favorit, ada yang yang favorit dan menguasai, ada yang favorit tapi tidak bisa menguasai, serta ada pula yang tidak favorit plus tidak memahaminya sama sekali (yang ini menyedihkan bro T_T).

Namun dalam skenario-Nya, berbagai penyimpangan kerap terjadi, misalnya
  • Dari sekian banyak fans kimia, ada 5 orang yang cenderung holic namun tinggal menyisakan Aas yang berkuliah di S1 Teknik Kimia Unsoed, lha yang lain? Masykur dan saya "hijrah" ke dunia komputer (saya di Informatika IT Telkom sedangkan Masykur di Ilmu Komputer UI, ckckck Kur Kur...ana ana wae awakmu kuwiii), Relly malah menikmati pendidikan di AMG (Akademi Meteorologi Geofisika, geofisika lho, bukan geokimia =_=), dan yang paling ekstrim ya Sekar yang tahun lalu lulus dari Akuntansi UI, akuntansi? ya akuntansi...
  • Salah seorang "senpai" di bidang astronomi, yaitu Arief sekarang sedang melanjutkan D4 Gizi di Poltekkes Kemenkes Semarang, tentu dia bukan hendak membuat makanan yang menyerupai rasi bintang
Tapi nama-nama tadi hanya minoritas alias pencilan. Masih ada ko yang "istiqomah" dengan bakatnya, misal Tyas dan Norma di STIS, Prihadi, Sucipah, dan Yosela di Pendidikan Matematika Unnes, Fathah di Kedokteran Undip. Namun bila ditelisik, maka itulah manisnya hidup. Walau sempat galau dan ingin kabur pindah kuliah, kenyataannya saya bersyukur menjadi lulusan informatika, mungkin Masykur pasca kelar skripsinya (aamiiin bos) juga demikian, hehee. Arief pun sangat enjoy dengna kapabilitasnya di bidang gizi.

Itu baru momen ketika menoleh ke belakang saat SMA, kalau saat kuliah? Jelas lebih beragam
  • Ada bang Jack yang hendak melanjutkan studi ke S2 Manajemen, padahal S1-nya Teknik Telekomunikasi
  • Ada pula Alvin, Fitri dan Siti yang notabene S1 T. Informatika justru meminta LA (Letter of Acceptance) S2 di S2 Manajemen UGM (Alvin) dan S2 SBM ITB (Mpit+Iti)
  • Ada juga Dita yang S1 Sistem Komputer justur menjadi guru TK
  • Kang Khanif yang T. Telekomunikasi malah kerja sebagai Sales Supervisor di Toyota (ga tau masih apa nggak), tapi adakah hubungannya penjualan otomotif dengan telekomunikasi?
Itulah menariknya takdir yang disusun oleh Allah SWT, tidak selalu berdasarkan disiplin ilmu maupun kesukaan sebelumnya, namun terbaik itu pasti ^_^

Menikah sebagai Manifestasi Rukun Iman [2]

Masih seputar kaitan menikah dengan rukun iman pertama, yaitu uman kepada Allah SWT. Kali ini berkenaan dengan makna cita-cita yang sering digaungkan sesama muslim bila ada saudaranya yang menikah, yaitu menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Lha, hubungannya dimana?

Pertama kali frase tersebut sebagai sebuah cita-cita alias doa, siapa yang berhak dan berwenang mengabulkannya dengan penuh keridhoan? Hanya Allah

Kedua, frase tersebut ditinjau secara  historis-filologis, hasil rangkaian tiga kata utama (ini sumbernya):
  • Sakiinah artinya tenang, tentram
  • Mawaddah artinya cinta, harapan
  • Rahmah artinya kasih sayang dan satu kata sambung wa yang artinya "dan"

Ada pula pemaknaan dari sumber berikut
  • Pengertian Sakinah : Sakinah menurut bahasa berarti kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagiaan. Dalam sebuah pernikahan, Pengertian sakinah berarti membina atau membangun sebuah rumah tangga yg penuh dengan kedamaian, ketentraman, ketenangan dan selalu berbahagia.
  • Pengertian Mawaddah : Mawaddah menurut bahasa berarti Cinta atau harapan. Dalam sebuah Pernikahan, Cinta adalah hal penting yang harus ada dan selalu ada pada sebuah pasangan suami Istri. Dan Mawaddah berarti Selalu mencintai baik dikala senang maupun sedih.
  • Pengertian Warrohmah : Warrohmah memiliki kata dasar rohmah yang artinya kasih sayang. dan kata wa disini hanya sebagai kata sambung yang maknanya dan. Didalam sebuah keluarga, kasih sayang adalah hal penting yang harus ada dan selalu di jaga agar impian menjadi keluarga bahagia bisa tercapai.

Sakiinah menjadi sebuah kondisi yang dicapai melalui keterikatan terhadap Allah dimana iman yang kuat sehingga Allah SWT akan memberi ketenangan dan kebahagiaan. Masalah yang kerap timbul adalah menganggap pernikahan sebagai urusan duniawi yang bisa dipisahkan dari urusan kepada Allah. Kondisi ini kerap menjadi kedua belah pihak tidak lagi berpedoman pada "pernikahan untuk-Nya", dan bila sebuah aktivitas sudah tidak dinafasi niat untuk ibadah, maka menjadi blunder dan bom waktu.

Mawaddah pun menjadi anugerah yang tidak bisa dibarter dengan berbagai mata uang. Akan muncul tantangan dalam mengatur prioritas. Teorinya cinta kepada Allah itu tetap nomor satu, barulah disusul kepada Rasul, bukan malah diselip oleh suami/istri. Itu teorinya, namun tatkala berjalannya rumah tangga akan muncul berbagai ketidaksengajaan dalam merekayasa prioritas tersebut, mungkin berkedok "membahagiakan keinginan suami/istri", "ah, sholat sunnah kan kalau ditinggalkan ya kagak dosa", ataupun "ahhh, pusing nih ngatur duit buat makan, tidur dululah, tadarusnya besok ajah". Sehingga perlu manajemen cinta yang terarah, salah satunya dengan kesadaran dari kedua belah pihak tentang apa yang menjadi prioritas utama dalam mengelola rumah tangga. Apabila keduanya sama-sama menyadari prioritas utama tetap kepada Allah maka rasa cinta diantaranya bukannya menukik tajam, justru akan saling mendukung agar suami/istrinya bisa makin menyayangi Allah dan sikap saling mendukung itu yang akan menjaga rasa cinta diantara keduanya.

Warrohmah turut memberi andil yang signifikan namun menurut rekan-rekan yang lebih ahli, rasa sayang justru baru muncul setelah sekian lama menjalani rumah tangga, itupun tidak ada indikator yang definitif mengenai waktunya, namun lazimnya terjadi setelah melalui proses yang panjang, berliku, dan penuh halang rintang. Sebagai contoh, bagi seorang anak, rasa sayang terhadap orang tua tidak muncul ketika fase balita, melainkan tatkala telah menjalani berbagai konflik batin tatkala perbedaan pendapat dengan orang tua, merantau jauh dari orang tua, menyaksikan pengorbanan orang tua. Well, ini bukan FT*V, namun serupa dengan itulah bagaimana suami dan istri saling membina hingga "warrohmah" bersemayam diantara keduanya. Dan tak dapat dipungkiri, peran Allah tiada batasnya dalam memunculkan rasa sayang ini.

Wallahualam

Menikah sebagai Manifestasi Rukun Iman [jilid 3]

Masih berkenaan dengan Menikah sebagai Manifestasi Rukun Iman dimana berikutnya tentang rukun iman yang kedua, yaitu iman kepada malaikat

Malaikat, dzat yang gaib, ciptaan-Nya dengan tugasnya masing-masing, diantaranya
  • Ada yang bertugas menyampaikan wahyu Allah, yaitu Jibril
  • Ada yang bertugas mencatat amalan baik, yaitu Rakib
  • Ada yang bertugas mencatat amalan buruk, yaitu Atit
  • Ada yang bertugas mencabut nyawa, yaitu Izrail
  • Ada yang bertugas menanyai di alam kubur, yaitu Munkar dan Nakir
  • Ada yang bertugas menajga surga, yaitu Ridwan
  • Ada yang bertugas menjaga neraka, yaitu Malik
  • Ada yang bertugas meniup sangkakala, yaitu Israfil
  • Ada yang bertugas membagi rezeki, yaitu Mikail
Apa yang hendak dikemukakan di sini, (maaf sekali) tidak terlalu banyak, yaitu
  • Dalam menjalankan amanat sebagai suami/istri, menjadi ayah/ibu, itu semua akan dicatat oleh Rakib dan Atit. Secara teori tentu kita berharap Rakib mencatat sebanyak-banyaknya dan bila perlu Atit tidak mencatat apa-apa, itu teorinya, kenyataannya? Dengan segala kelalaian tatkala belum menjalani pernikahan saja teori itu jauh panggang dari api (kalau peribahasa kuliner "jauh gulai dari kipas sate"). Apalagi tatkala proses penjajakan (mmmm, yang bener "penjajakan" atau "penjajagan" sih? Awam euy) tidak ada istilahnya dispensasi. Dispensasi yang begimana? Ya namanya juga buat promosi, ngirimin si target sms ngajak tahajud ah, weitsss, itu kan tujuannya cari muka, bukan cari ridho-Nya, akan jadi amalan baik apa buruk tuh? Wallahualam, tapi malaikat bakal "mendokumentasikan" segala tindakan kita tersebut.
  • Pun saat rumah tangga itu ditata, boleh jadi segala riak bakal memancing ego untuk berbohong. Nah, bila istri/suami butuh waktu untuk sadar "dikibuli", tidak demikian dengna malaikat.
  • Izrail itu tinggal menunggu "surat perintah" pencabutan nyawa. Nah, lantaran kita tidak tahu kapan "eksekusi"-nya, jangan menunda-nunda kebaikan di dalam berumah tangga, contohnya "menunda berkurban padahal jelas mampu" atau misalnya "pensiun dari dakwah" (loe kate dakwah itu bisa disamain kaya pemain badminton gantung raket?"
  • Tuntunan menikah secara umum terdapat pada Al Qur'an, sebuah kitab suci yang diturunkan Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad untuk diamalkan. Maka implementasi Al Quran dalam menjalan pernikahan merupakan manifestasi rukun iman kepada malaikat

Selanjutnya rukun iman ketiga, yaitu kepada kitab-kitab Allah
Al Qur'an sebagai kitab yang diturunkan Allah bagi kaum Nabi Muhammad SAW. Ada sebuah renungna menarik di sini berupa sebuah analogi, tidak akan dijabarkan seperti apa, namun intinya, janganlah sampai kia menikah tanpa tahu dasarnya. jangan-jangan nikah karena disuruh orang tua, jangan-jangan mengikuti trend saat ini, jangna-jangan mau ngincer warisan. Lantas harus bagaimana? Bukalah Al Qur'an, insyaAllah jawabannya ada situ tentang apa yang menjadi landasan dalam menikah.

Sebagai insan yang berrakal dan berhati, ada banyak tindkaan yang bisa kita lakukan terhadap Al Quran. Memilikinya (baik mendapat dari orang tua, beli sendiri dll); Menyimpannya; Membacanya; Menelisik terjemahannya; Mencerna kandungannya (tentunya jangan otodidak, ini bukan tutorial jQuery coy); Menghafalkannya; Mengamalkannya. 

Tentu akan sangat barokah bila dengan keikhlasan kit amenjadi hafidz, namun ketika kita masih belum mencapai bukan berarti kita layak dicap "orang gagal". Kenapa demikian? Manusia butuh waktu dan punya keterbatasan diri. Boleh jadi kemampuan menghafal kita belum terasah, Boleh jadi (maaf) pelafalan beberapa huruf agak mengalami kesukaran dll. Namun (sekali lagi), bukan berarti kita boleh menyerah, apalagi menjauhinya. Bahkan bagi orang yang tetap konsisten membacanya walau terbata-bata, insyaAllah ada "bonus" dari Allah. Bila masih sukar menghafal, maka manfaatkanlah waktumu untuk tetap berupaya menghafal sekaligus menelisik makna dan pastinya mengamalkannya.

Termasuk ayat-ayat tentang pernikahan. Jika hendak menikah tapi belum ngerti aturan nikah yang termuat dalam Al Qur an tentu akan sangat membahayakan manajemen berkeluarganya. Tapi bukan berarti perkawinannya bakal tercela. Jika di kemudian hari justru keduanya mampu mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, maka pernikahan itu akan bermakna.

Itu baru yang membahas pernikahannya secara khusus. Nah dalam berumah tangga, ada banyak perkara yang ternyata eh ternyata ada panduannya di dalam Al Qur an, misalnya zakat, makanan, cara mendidik anak, berpakaian, dll. Ketika kita bisa menerapkan berbagai perintah dan menahan diri dari berbagai larangan sebagaimana termuat dalam Al Qur an maka pernikahan kita insyaAllah menjadi manifestasi iman kita kepada Al Qur an

Wallahualam

Menikah sebagai Manifestasi Rukun Iman [jilid 1]

Ini judulnya terlalu berat ga sih? Ada kosakata "nikah", "manifestasi", ama "rukun Iman".
Kita tinjau dulu berdasarkan KBBI
Nikah=ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama
Manifestasi=Perwujudan sebagai suatu pertanyaan perasaan atau pendapat
Rukun=yang harus dipernuhi untuk sahnya suatu pekerjaan
Iman=kepercayaan (yang berkenaan dengan agama)

Sehingga (menurut saya), bila diambil suatu pemaknaan, maka judul di atas berarti "menikah yang diniatkan untuk memenuhi perwujudan suatu kepercayaan".

Rukun Iman yang pertama : Iman kepada Allah SWT
Allah mempunyai sifat-sifat wajib, salah satunya iradat (berkehendak). Kehendak-Nya itulah pula mencakup terhadap segala perjodohan manusia yang diatur melalui skenario-Nya. Maka hendaknya dalam memahami hakikat perjodohan dilandasi ikhlas atas ketentuan-Nya. Ikhlas di sini bukan berarti pasrah dan berdiam diri menanti bidadari, karena Allah pun memerintahkan kita untuk berikhtiar serta bertawakal. Percayalah bahwa sebaik-baiknya jalan hidup adalah yang diridhoi-Nya, kenapa? Karena Allah mempunyai asma'ul husna Al Aliim (Maha Mengetahui), Al Adl (Maha Adil), As Shomad (Maha Dibutuhkan). Bila kita memang mengimani Allah maka kita pun harus mengetahui karakteristik Allah meliputi berbagai sifat wajib dan mustahil-Nya serta asmaul husna-Nya.

Lantas apa hubungannya pernikahan dengan iman kepada Allah SWT?
Pernikahan boleh jadi dikatakan sebuah jalur yang "mempertaruhkan" keimanan kita pada Allah. Lho mempertaruhkan bagaimana? Seringkali untuk menuju jenjang pernikahan, bahkan berawal dari proses "rekruitasi calon" akan muncul berbagai rintangan jalan terjal berliku dimana di satu sisi menjadi inspirasi plus pembuka mata kita akan kekuasaan-Nya, tapi di sisi lain jadi peluang kita kehilangan kepercayaan pada-Nya. Naudzubillah-nya bila kita dikuasai ego yang berkedok "ini gue ikhtiar lho".

Pilihan yang terbaik adalah menyadari bahwa pernikahan itu ibadah yang terkandung unsur hablumminannas (hubungan antarmanusia). Bila kita ingin ibadah ini diridhoi-Nya dan kita persembahkan kepada-Nya, maka lakukan dengan cara yang ditetapkan-Nya, inilah salah satu poin manifestasi menikah dalam konteks rukun iman kepada Allah

Dalam menjalankan ibadah pernikahan pun boleh kita suami/istri nantinya akan menjadi investasi yang boleh jadi akan berpengaruh pada meningkatkah atau menurunkah ibadah kita. Yang ini dapat dikategorikan sebagai kondisi yang tidak terprediksi. Kenapa tidak terprediksi?
1. Masa depan siapa yang tahu selain Allah #bahkan Barca kalah 0-4 dari Muenchen aja tidak ada yang mengira
2. Keimanan seseorang itu fluktuatif, pada dasarnya iman merupakan buah konsistensi, seberapakah komitmen dengan motivasi akan jadi penentu kokoh tidaknya iman
3. Yang namanya ibadah itu tidak terikat secara mutlak pada organisasi formal (baca: lembaga dakwah, majelis taklim dsj), karena apa? Ibadah dalam bentuk apapun, "juri" yang menilai kualitasnya hanya Allah. Alhasil tiada jaminan pasti bila menengok ke aspek afiliasi organisasi, walaupun secara kasat mata banyak ko yang mumpuni pengetahuannya :)

Sehingga kembali ke hakikat ibadah itu sendiri sendiri, apakah tujuan kita menikah untuk mendekatkan diri pada Allah ataukah sebagai ajang pamer ataukah pelampiasan nafsu? Apabila kita masih dan selalu memprioritaskan Allah sebagai yang pertama dan utama untuk dicintai maka pernikahan akan menjadi ladang ibadah, yang pada akhirnya itu menjadi manifestasi rukun iman kepada Allah.

Dan bila pernikahan dapat dijadikan sebagai langkah meningkatkan dakwah maka manifestasi rukun iman kita akan mempunyai nilai lebih karena bisa membangkitkan keimanan bagi sekitar kita.

Wallahualam

Review Bulan Pertama OJT

Sekarang kalender nunjukkin 29 Mei, artinya alhamdulillah sebulan genap saya menjalani karier sebagai salah seorang aktor Para Pencari Nafkah. Allah "menyekolahkan" saya di Kalibata. Banyak pengalaman yang "unik" di sini, diantaranya

Saya makin cungkring, jika selama mengerjakan TA (dengan pola hidup yang serampangan) saya berhasil menembus 68kg (info:68 adalah rekor berat badan terbesar saya, pdahal normalnya saya 71kg), nah rasanya berat badan saya sudah memasuki kisaran 63 atau 61kg (ha?? minus 8 atau 10 kg??) Ya iyalah, sarapan ga pernah nasi (kecuali pas libur ke Bandung), makan malam juga kalau lagi ingin, sehingga makan nasi default-nya hanya siang. Ngemil? Pengennya sih gitu, tapi atas penghematan ya mau gimana lagi? Ambil positifnyalah, kalau saya ikut turnamen Karate boleh jadi lawan yang beratnya setara justru anak SMA, nah asyik tuh hahaa

Jadi makin rajin mandi. ya sebenarnya sejak 2011 kebiasaan jarang mandi sudah bekurang, nah sejak di Jakarta, mandi jadi kebutuhan wajib nih, biar makin ganteng gitu... Ya padahal di Jakarta ga pernah ketemu client, ketemunya  ya paling teman-teman satu proyek.

Ini nih yang paling membuat saya nyaman. Dapet kesempatan sholat jamaah di masjid ^_^. Lokasi kantor yang berdekatan dengan masjid ditambah mayoritas muslim menjadikan saya dan beberapa rekan di sini tidak mengalami kesulitan berarti untuk izin ke masjid. Di sini banyak pula yang berpuasa, ya maklum kerjaannya kebanyakan tidak menguras fisik. Artinya, bakal sayang banget kalau tidak dimanfaatkan untuk ibadah-ibadah sunnah. Yang tadarus pun ada, suasana toleransi dengan yang non-muslim pun baik dan terjaga.

Futsal, ow yeahhh, ntar malem si nomer pungguh 5 (gue) bakal berfutsal lagi membela lantai 2 (sebenarnya sih sekarang ruangan di lantai 1, namun karena ruangna pertama di lantai 2, dan lantai 1 tidak punya tim futsal sendiri maka saya berafiliasi ke lantai 2). Di laga perdana, saya gagal mencetak gol walau mendapat sejumlah peluang di depan gawang, mungkin ketajaman perlu diasah lagi.

PM dan redaksi yang "gokilll". Awalnya saya mengira saya full ngoding #langit_langsung_surem , namun ternyata saya menjadi PJ IT di sebuah tim proyek yang bisa dibilang mirip redaksi suatu portal, yaitu Indonesia Kreatif. Artinya keinginan terjun di jurnalisme walau ga ful ya luamayanlah nyicipin sikok sikok. Dari sini banyak pengalaman yang saya dapat, misalnya bagaimana menyusun strategi dalam mengelola media jejaring sosial secara terencana, manajemen SDM-nya. Tak hanya itu, orangnya pun asyik-asyik. Mas Toto yang sering sok serius, Mas Irvan yang sok pendiem, Mba Reni yang selalu riang, Mba Intan yang ada saja kehebohannya, Mba Ria yang kadang kalem (kecuali kalau udah bertiga dengan Mba Reni dan Mba Ria), Mas Nandik yang ngocol (busettt taunya loe kuliah angkatan 2008?? seangkatan donk ama gue... =_=)

Pressure, kalau yang ingin ya itung-itung obsesi ikutan masterchef ga tercapai. Ada juga sih yang karakternya mirip Chef Juna, cuma beda dikit cara ngomongnya. Orangnya sangat-sangat ngerti urusan teknis. Salut ama cara komunikasinya yang sangat membaur dengna semua orang melalui berbagai orbolan. Jujur, masih gugup jug akalau diskusi dengan dia nih. Hahaha

LDR antar-programmer, ini bukan pacaran jarak jauh sebagaimana remaja zaman sekarang (ya walaupun saya juga masih kategori remaja hahaa). Maksudnya gini, programmer utama di Portal (plus Direktori dan Showcase) ada di Jogja, nah kalau ada trouble, yang ditembung pertama itu saya, nah, musti pinter-pinter nih mengelola segala permasalahan dengan mitra kerja yang terpisahkan jarak T_T

Kesepian kalau udah nyampe kosan. Hwaaaaaa, saya kangen rumahku di Margasari, gue kangennnnn pake bangettt ama Paradewa

Dapet banyak inspirasi, kenapa? Lha masa gue ngelola konten Portal+Showcase+DIrektori Indonesia Kreatif tapi ga dapet inspirasi? Ya luculah, kenapa? Langsung lihat aja website-nya, isinya orang-ornag inspiratif
#kalau loe ngeklik website-nya, otomatis bakal naikin traffic, hihihiii

Okeyyy, kapan-kapan aku share lagi
Semoga Allah meridhoi pekerjaan ini

Obrolan Gak Jelas

Percakapan koplak tingkat lanjut

ASY=Assalamualaikum, gimana pih? udah diprint? itu paketnya udah tak kirimin besok senin jam 9 tinggal diambil di AGINusantara. Aku disms Ipunk suruh ambil, katanya OK (masih serius)
AAN=Assalamualaikum, udah Yu, udah ta print, besok tinggal dipigurauma tadi aku ngirim pesan ke Eka, besok di rumah apa nggak belum dibales, duitku terbatas kiye, karo nggo tiket anapa, ya insyaAllah besok jadi  (masih serius)
AAN= :)
AG=Walaikumsalam
ASY=Belom ke download..
AAN=Assalamualaikum, bocah-bocah (toenggg #suara_khas_ringtone_si_AAN) temen-temen, minta doanya ya moga ujianku sukses nilene apik, lulus tepat waktu ora suwe-suwe... wis kuwe ndisitlah, aamiin
AG=(dengan logat Semarang) Kupingku gathel lhee... ana sing ngomongi lulus telat lulus suwe ehemmm
AAN=Wkwkwkwk
ASY=Wkakakakakaka..
ASY=Punyane Arfiv masih buffering. kayane aku ra kuat eh krungu suarane Arfiv, peace Fiv, ahahaaa..... Ohya plakate belum kuningane belum diukir, ntar diukir sendiri aja ya, kan ada dua, yang satu pake nama rani sama suaminya, itu ditempel di depan... trus nanti yang satunya buat urutane nama-nama, misale ditulis satu rani trus berikute sapa... oke??
AG=(kali ini dengan logat Tegal) Karepmu Yu...kuarepmuu
FFS=*males download* nulis bae gih :( -_- :( -_- :( -_- :( -_-
RDO=tolong tolong.. nyonk ng dusun sinyale alote por.. donlode y poooor nmen yak
AAN=Hahahaha
ASY=Hahahaahaha,,,, lucu2 tau suarane.. Arpip, donlode suwe, cuma jawabane slam tok...
RDO=hahaha q miki sg berhasil 1 gene arpip... aku kangen kalian T_T
ASY=(sambil ngakak) Woles pippp, hahahahaaaa... #lanjutan_omongannya_ga_jelas_tercemari_suara_ketawanya
ASY=Ayok ci ngomong
RDO=(nada sok imut) Assalamualaikum 
AG=(gaya Aryawiguna)Bangkit inget saya Bangkit. Ya saya Arfiv, yang dulu berguru pada kamu. Sekarang Dewan Ambalan kamu sudah ada di tangan saya Bangkit. Kamu akan hancur Bangkit. Begini kan gaya kamu kalau pelantikan 'bisane laka sing luruh inisiatif luruh aku neng WC sih? Kamu akan hancur Bangkit... Demi #sensor#sebenarnya_nyebut_nama_orang #tapi_demi_keamanan_Bangkit_nama_itu_disensor
ASY=(nada awalnya sok sweet) Waalaikumsalam Ichie (mendadak ketawa kuntilanak :) :) )
ESL=Oreggggggg ap c bocahhh
ASY=Wwkakakakakkkkakaka... Gini kan gaya kamu... Dirungokna weng, marai kangen...

Yang font merah itu berarti file audio
yang ijo itu suasananya
Bukannya promosi produk IT, namun seriusanlah ngakak semalaman gara-gara dialog itu. Padahal sejak pagi saya lagi ada musibah, Thanx ya guys atas hiburan tidak sengajanya

Ke(tidak)pataharangan


Terlunda terpelanting dan apalah sejenisnya
Tak apalah biarlah dan janganlah disimpan di benak
Karena begitulah hidup
Sedemikian kalutnya hati jadi ancaman lupakan-Nya

Apabila memang jalanku yang ditetapkan-Nya
Dialah muara segala pengharapan tanpa ada bandingan

Telusuri jalur nyawaku melangkah mencari ketentraman
Jelujuri butiran esensi hidup
Dimana s'lalu ada p'lajaran dari-Nya buatku

Flip Flop

Jika pada akhirnya itu menjadi ibadah yg mendekatkanku kepadaNya sbg ketetapan tentramnya batin, maka ikhlas trhadap segala wujud skenario terbaikNya

Mengenyahkan Diri Sejenak

Enyah sementara...
Baru kali saya merasa malu semalu-malunya
Dan saya butuh waktu untuk menetralisasi emosi diri agar bisa tenang dan merangkak lagi untuk melanjutkan hidup
Apakah ini indikasi saya belum matang? Mungkin atau nyaris pasti

Pandhawa pernah mengasingkan diri setahun lantaran kalah berdadu versus Kurawa
Tapi saya memilih enyah dalam kurun yang saya sendiri tidak tahu
Saya memilih meruncingkan dialog antara saya dengan Allah
Tanpa siapapun yang bisa seenaknya mengompori
Tanpa siapapun bisa segampangnya memperolok
Dan tanpa seorangpun santai mmberikan belas
Serta mengkhusyukkan arah hidup ini berorientasi kepadaNya, bukan buat siapa-siapa

Kilas Balik dari Sebuah Video

Berikut ini latihan ngoding #aishhhh Sekaligus nge-play lagu favorit saya yang pertama kali dengar langsung suka. Judulnya Sometimes u can't make it on your own.

 

Seikat Persahabatan : Dari Trofi ampe Twitter

Di sela-sela mengerjakan sinkronisasi Single Sign On (opooo kuwi???), berbagai getaran HP mengacaukan konsentrasi, "ah skip saja" pikirku, tapi penasaran juga, ada pesan apa sih? Begitu nengok layar HP, puluhan pesan dari grup WhatsApp bermuara dari GaNas0508, "hmm, ada heboh apaan nih? giliran siapa nih yang diledekin kali ini?". Namun ternyata di situ sedang rapat pleno umbrus membahasa tentang sebuah foto yang bukan foto biasa, yaitu nikahannya Rani Fery (Litev Putri). SubhanaAllah, kawan satu ekskul plus satu komplotan di DNA ini hendak menyelenggarakan ibadah yang insyaAllah akan memenuhi separuh agama. Barakallah Rani. Namun ibarat skripsi, foto itu bukanlah daftar pustaka, melainkan latar belakang, why? Berbagai recok dan oreg (mengimpor kosakata Langon) mewarnai hari-hari kami untuk memberikan bingkisan yang tak ternilai dan terkenang seumur hidup buat Rani.


Berawal dari foto inilah, kekompakan kami sebagai anak-anak terpilih dibangkitkan

Pertama yang dibahas adalah ide tentang piala bergilir. Berbagai keinginan di dicelotehkan persis lagu Doraemon "aku ingin begini aku ingin begitu ingin ingin itu banyak sekali..." ya masing-masing nyanyi gitu (termasuk saya juga sih). Hingga akhirnya tiga hari lebih pleno umbrus itu tidak bermuara, akhirnya maskot kami a.k.a. Wawenk alias Eka Sri (Juang Putri) dengan naluri antagonis membintal-nya memberikan ultimatum untuk segera dikonkretkan per-oreg-an tersebut. Entah siapa yang memulai, mendadak forum menunjuk si ganteng dari Margasari alias saya (ya iyalah, satu-satunya anak laki-laki dari Margasari di GaNas0508 ya saya doank) untuk membuat desainnya, percetakannya gimana? mbungkusnya gimana? ntar bisa dibicarakanlah...

Padahal masih pening dengan pegawean SingleSignOn namun karena biasa mencuri-curi waktu luang, akhirnya dalam waktu kurang dari satu babak, desain pun selesai dibuat, desain yang simpel, kenapa? Hanya terdiri atas tiga bagian, yaitu tiga goresan membentuk tunas kelapa (silhoutte), siluet sepasang laki-laki dan perempuan, serta tulisan GANAS Wedding Award. Padahal jika dibandingkan dengan ide dari Mas Aditya (tetua kami, si Litev Putra) itu ya begini .





Desain disetujui ini ibaratnya menyelesaikan bab 3, masih ada bab 4 yaitu percetakan dan bab 5 pembungkusan dan penyerahan, eaaa oreg-oreg berikutnya berlanjut. Namun upsss, entah karena emang lagi passion ngedesain ato keceplosan, ketika ditanya mau ngasih kado (yang sifatnya permanen, bukan digilir) apa, ko saya malah setuju bikin poster berisi foto-foto kegiatan kita jaman SMA dan saya ikhlas membuatkannya (salah ngomong apa sih gue??) Well, silahkan mereka mengerjakan bab 4 dan 5, namun bagi saya muncul satu proyek baru bikin desain poster buat Rani T_T

Tadinya sih rencana bikin poster mozaik, bisa berupa kumpulan thumbnail atau bisa juga kumpulan foto membentuk tulisan atau logo apa gitu, namun mendadak muncul ide, ahhhh, bikin posternya bentuk page Twitter aja, ntar ada Profile Rani ama Interaction berisi ucapan selamat dari kite-kite per orang. Ihiyyyy, Allah emang ngasih inspirasi di saat yang tepat. Namun prosesnya tidak semudah perkiraan. Pertama, saya belum nginstall Corel dan Photoshop, sehingga harus memakai Powerpoint like always. Kedua, hampir semua dokumentasi kegiatan GaNas ada di Benzena (laptop pertama saya) dan Benzena masih tengkurep di lemari kosan Paradewa di Bandung. Tapi di sinilah Allah menunjukkan peran-Nya, entah mengapa dengan source gambar terbatas dan software yang terbatas, desain bisa diselesaikan. Tak hanya itu terkumpul testimoni untuk bagian Interaction yang banyak.

Nah untuk proses mengumpulkan testimoninya ini juga sangatttt koplak. Ada yang dengan loading bingung mau nulis apa, ada yang malah debat nanyain ini nomer HP siapa (itu nomer HP gw cuyyy, yang m3 pulsanya abis =_=), ada yang lagi pelatihan jadi baru ngirim malemnya, itupun beliau malah ngobrolin tentang karir panjang lebar terlebih dahulu. Koplak nianlah, bahkan si Arief (Pradana Putra) malah lupa belum ngasih testimoni lantaran sibuk UAS (wanyad nian kau ble). Testimoninya sendiri ada yang standar rata-rata air, ada yang sangat religi, ada yang whatthefun, yaitu Riza Dennih (Giat Putra).

Ketika proses pencetakan poster Twitter ini pun kembali kewarnai oreg, yaitu rencana awal yang nge-print Eka, namun karena di facebook nama akunnya tidak ditemukan (aran fesbukmu kuwi opo sih??? asli alay tenan mestiii) maka saya email ke Arief, eh ternyata si Arief sudah ganti alamat email, kirim lagi dah,, padahal itu nge-email-nya pakai HP sehingga kebayanglah berapa lamanya. Well, tak henti di situ, begitu dia hendak nge-print, ternyata saya salah kirim file. Emang kacaulah kita ini, namun bukankah itu yang mewarnai kekompakan kita ya?

Alhamdulillah poster sudah di-print, ini hasilnya.

Alhamdulillah pula piala sudah jadi


Tinggal kedua di-bungkus kado dan selamat buat Rani ^_^

Terpelanting (jilid 2)

Ada dua lagu Padi yg tampaknya cocok bagi saya... Pertama Rapuh.. Kedua Work of Heaven...

Rapuh...
Aku tak mengerti apa yang mungkin terjadi
Setulus hatiku aku tak mengerti

Ya aku sungguh rapuh, bahkan dibanding sarang laba-laba sekalipun dalam mengira apa yang akan terjadi di masa depan beserta segala risikonya

Work of Heaven
From this moment I still alive
From this moment I'll stand
From this moment I'll be...
the best I can be...

Sungguh lirik yang berpesan bahwa kito orang harus kuat terhadap segala wujud ujian

Namun realita tak semudah menyanyikan dua lagu itu
Apalagi bagi orang yg sisi introvert-nya makin menjadi
Punya teman tapi sukar memaparkannya
Terlebih rasa malu yang mendalam sudah kepalang terlanjur

Kasou

Barabara ni chirabaru hanabira shizuku wa kurenai
Kaketa tsuki yo maware towa no koi wo utsushi

Hitomi aketa mama
Fushoku shite yuku karada
Azataka ni ushinawareru
Kono ishiki dake wo nokoshite
Haru wo matezu ni

Itoshii anata wa tada
Sotto tsumetaku natte
Ude no naka de koware nagara
Hora yume no fuchi de yonderu
Itsumo no youni

Gravity increase as time goes by
My body is in your life and your life is in nt cosmos
We never ome close to each other
But here we exist as it is

Terpelanting

Oh i lost visibility
I only can smell where's road to my room
Lost? It's my friend..my close friend
We meet many times..it kicks me again and again...sweeter than before

Jangan Mau Jadi Orang Bodoh

Jangan mau jadi orang bodoh
Karena orang licik akan mudah memperdayaimu
Menjadikanmu komoditas untuk mengeruk keuntungan baginya

Jangan mau jadi orang bodoh
Karena tidak semua orang yang lebih pintar mau membantumu
Bahkan kadang mereka berkoalisi lantaran takut disaingi olehmu

Jangan mau jadi orang bodoh
Bila engkau tidak ada niat untuk belajar
Bila ketika kau sudah pintar justru membodohi yang masih bodoh

Singkat, Padat, Meng-influence

Fivvv,,,
Tak ad yg mudah,,,
Tp tak ad yg tdk mgkn
Nek mantep,ndang maju,,
[Arief Adityo Nugroho, 20 Mei 2013]

Saya tidak pernah menargetkan orang ini menjadi kawan karib
Namun berjalannya waktu, Allah menyematkan kekompakan di berbagai bidang diantara kami
Ketika banyak orang-orang inspiratif dengan berbagai trackrecord melintas di fragmen saya, dengan kesederhanaannya dia terus menjadi sahabat karib saya

Diantara kami, alhamdulillah bukan hanya lihai mengakrabkan diri ketika ada kesenangan
Tatkala ada permasalahan pun kami tak sungkan berbagi, ya kadang muncul solusi kadang tidak, namun setidaknya plonglah hahaa...
Salah satunya sedikit saran yang saya tulis di awal posting-an ini
InsyaAllah saran tersebut membangunkan saya

Dia memang orang yang kuat dan menguatkan orang lain
Dia orang yang baik dan membaikkan orang lain
Dia menjadi salah satu role model saya dalam memimpin
Selalu tenang dalam mengambil keputusan, tak hanya bicara, responsif
Boleh dikata spesies yang (maaf) di kampus saya tidak ada orang seperti ini

the light grows faint

Tidak biasanya saya menulis dengan judul lower case semua. Itu bukan salah ketik ataupun saya mulai luntur cinta terhadap EYD (Ejaan yang Disempurnakan), ini merupakan refleksi saya mulai keteteran dalam berlari.


cahaya itu meredup

Sungguh Allah Maha Penguasa, termasuk atas ketentraman hati ini. Segala ketenangan yang sempat bersemayam mulai diambilnya lagi. Hanya ada satu langkah untuk meminta kembali dari-Nya, yaitu konsisten dalam mengabdi pada-Nya.

cahaya itu meredup

Apakah ini pertanda dari-Nya bahwa segala pengharapan itu mulai sirna, keropos, dan terancam punah? Aku secara egois berharap tidak, namun bila itu kehendak-Nya, apa bisa dikata. Sempat pula berpikir, ini ujian yang muncul momentum yang tepat untuk menguji konsistensi visiku, bila demikian, maka sungguh aku merupakan insan yang lemah.

cahaya itu meredup

Optimis itu selalu berpijar, hanya saja pesimis selalu mengincarku, tatkala aku lengah tombak keputusasaan meluncur ke leher ini. Aku merangkak sendiri dimana berharap iba-Nya membasuhku. 

cahaya itu meredup

Cahaya itu sebenarnya terus dan semakin bernderang, hanya saya rabun mulai menggerogoti visiku ditambah taburan kabut.  Singkat kata, semangat ini perlahan teratur melunglai.

cahaya itu meredup

Ikhtiarku belum habis, selagi vonis belum ditimpakan, maka sejauh itu pula dayaku berpacu.

[Coming Soon] 50 Tahun Smansawi


10 Mei 2013 lalu di tengah demam, muncul inspirasi membuat desain sederhana tersebut. Tidak resmi dan memang ter-influence dari poster anniversary kampus saya (IT Telkom). Namun tidak menyurutkan kebanggaan saya atas desain ini. 
InsyaAllah 23 September 2013 nanti tepat 50 tahun SMA Negeri 1 Slawi
Semoga terus putra-putrinya terus menorehkan prestasi "now students but leaders tomorrow"

Apa sebab do'a kita tertolak?


Mari instrospeksi ^_^    berikut ini saya kutip dari posting-an Laboratorium Badan Mentoring IT Telkom di FB
Suatu hari Ibrahim Bin Adham (salah satu sosok ternama dikalangan sufi) tengah berkumpul bersama para penduduk Bashrah.

Orang-orang Bashrah itu berkata:
"Telah sekian lama kami berdo'a, tapi mengapa do'a kami belum diijabah?"

Ibrahim Bin Adham menjawab:
"Itu karena hati kalian telah mati disebabkan 10 perkara:

1. Kalian mengaku mengenal Allah, tapi tidak kalian penuhi hak-hakNya (tidak melaksanakan kewajiban yg Allah perintahkan).

2. Kalian mengaku cinta Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, tapi kalian tinggalkan sunnah-sunnahnya.

3. Kalian membaca Al-Qur'an, tapi tidak mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

4. Kalian makan dari nikmat yg Allah berikan, tapi tidak pernah menunjukkan kesyukuran.

5. Kalian berkata bahwa syaitan adalah musuh kalian, tapi kalian mengikuti langkah-langkahnya.

6. Kalian berkata bahwa syurga itu memang ada, tapi tidak berusaha untuk meraihnya.

7. Kalian berkata bahwa neraka itu memang benar ada, tapi tidak berusaha untuk menghindarinya.

8. Kalian berkata bahwa kematian itu sudah pasti terjadi, tapi tidak berusaha untuk mempersiapkan diri menghadapinya.

9. Kalian sibuk membicarakan aib-aib orang lain dan lupa terhadap aib-aib sendiri.

10. Diantara kerabat kalian sudah ada yg menemui ajal dan terkubur, tapi kalian tidak mengambil ibrah (pelajaran) darinya."

Rabbana dzalamnaa anfusanaa wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa la nakuunannaa minal-khaasiriin...

10 Things you should give up to be happy


onlinecounsellingcollege:

1. Give up your need to always be right.
2. Give up your need for control.
3. Give up blame.
4. Give up your self-defeating self-talk, and your limiting beliefs.
5. Give up complaining.
6. Give up your need to impress others.
7. Give up your resistance to change.
8. Give up your fears.
9. Give up your excuses.
10. Give up on living your life to fit other peoples’ expectations.

Risiko Sebuah Pertaruhan yang bukan Perjudian

Iseng-iseng berhadiah? bukan
Judi? Pantanglah
Undian? #tepok jidat

Langkah yang diambil ialah buah pemikiran yang panjang
Tak sekedar naluri dan bukanlah berbekal kenekatan
Perlahan pancaran cahaya menerangi lajur telapakku kemana
Semoga benar ini arahan-Nya

Hanya saja perlu aku camkan tentang risiko
Risiko sebagai probabilitas terbaik maupun yang terburuk
Aih, tak mahir itu mengulik probstat
Namun tiadalah terkait dengan kosakata itu

Terburuknya adalah aku harus instrospeksi
Apakah egoku mencemari jawaban-Nya?
Apakah ikhlas menjadi obat pahit yang harus kuteguk untuk menyembuhkan segala penyakit hati?
Namun berbagai aleksi menantiku di terowongan itu
Rasa malu di hadapan pilar-pilarku
Rasa malu di benak penghuni langit
Rasa malu di raut ketika berpapasan dengan "unggul"
Akankah bisa tertahankan?
Adakah mungkin "profesional" itu masih berlaku ke depannya
Berapa lama robekan itu bisa terpulihkan?

Hmm, menduga-duga takkan menyelesaikan masalah
Bukankah semanisnya masalah adalah yang diselesaikan dengan solusi terbaik?
Dan dari Allah-lah bersumber segala petunjuk
Dialah "penghulu" atas berbagai problema terhadap solusinya
Semoga hatiku diselamatkan oleh-Nya

Sejumput Torehan


Tak ada yang perlu diratapi
Kalaupun pernah IPK-ku terlunta di satu koma nol sekian
Maka Allah memberi kesempatan menebusnya di semester akhir

Tak ada yang perlu disesali
Kalaupun target kompetisiku ludes dihabisi rival
Maka Allah menghiburku dengan sahabat yang menopang spirit

Jika ada yang patut disyukuri
Itu terlampau banyak untuk disebutkan
Walau cacatku adalah sedikit menyadarinya dan terkadang terlambat

Well, sungguh menyenangkan punya kenangan hebat saat di kampus
Ber-HMIF, ber-BEM, ber-Karate, ber-Pramuka, ber-LabAI, ber-BTS
Ber-PDKT, ber-ITSC, dan berbagai ber-ber- yang lain
Organisasi dan kepanitiaan, tiada ada habisnya memenuhi rasa puas,

walau hanya segelintir, terima kasih atas pertemuan kami

Berwirausaha pun sungguh cupu nasib ini
Tapi pengalaman yang asyik dan menjadi bekal untuk di kemudian hari

yang patut dilanjutkan

Menulis, oh sungguh mencandukan
Ketikan formal maupun formal sama saja gairahnya
Tiada sesal meluangkan waktu untuk itu

Religi,
Oh itu takkan kulupa
Kampus ini telah menjadi saksi aku tatkala berada di titik nadir
Namun titik bangkit pula menanjak dari sini

Ibarat simulator, akan banyak hal-hal yang lebih mencengangkan di luar

sana
Namun takkan pernah sirna segala rupa episode di sini

Bintang di Horison Utara

Terhimpun ketidakmengertinya aku
Dalam simpul lugas
yang terbatasi muliamu
Bintang di horison utara

Lenyap aku tersesat
Pada bimbang tiada berpenghuni
Melarutkan sajak metafora
Di tepi jalanan kutermagut

Mendefinisikan Diri, Baik Apa Buruk sih?

Definisi itu simpelnya adalah batasan. Batasan yang kek mana nih?
Batasan yang dimaksud kali ini adalah batasan mengenai diri sendiri yang kau punyai deskripsinya. Emang harus ada ya? Baik apa buruk sih? Terus gimana penggunaannya?

Definisi diri secara naluriah telah kita lakukan tatkala kita mendiskripsikan diri sendiri, baik secara subjektif (contoh : ganteng, rajin, berrbudi pekerti luhur), maupun objektif (contoh : anak IT Telkom, keturunan Minahasa). Hanya saja sering kita menyadarinya. Tujuannya jelas, sebagai filter terhadap kondisi sekitar mana yang berprospek baik untuk kita mana yang jelek. Sebagai contoh seorang dengan definisi anak informatika jelas akan berprospek baik (default-nya) tatkala berkutat dengna coding. Seorang yang mendefinisikan diri sebagai pecinta hamster tentunya akan berpikir panjang dan cenderung menolak bila ditawari memelihara kucing.

Lantas, apakah hal ini baik ataukah buruk? Ini relatif sudut pandang yang dipakai. Pertama, cenderung positif ataukah negatif defnisi yang kita buat? Selain itu, hal-hal yang menjadi pantangan atas definisi kita itu yang seperti apa. Serta bagaimana kita mengkomunikasikan definisi kita kepada orang sekitar kita.

Tujuan dari definisi diri ini adalah sebagai panduan idealisme/komitmen untuk bersikap/berprinsip. Sebagai contoh, tatkala di himpunan yang suasananya lebih riang dibandingkan BEM, jelas pengurusnya perlu mendefinisikan diri untuk mengedepankan kekeluargaan (cmiiw). Selain itu, bagi seorang muslim, definisi diri ini berfungsi ini memilah arus pergaulan sekitar, mana yang sesuai agama dan mana yang tidak.

Sehingga pada akhirnya, perubahan seseorang ke arah lebih baik, tidak lagi didasarkan pada kepentingan politik (sesaat), mengejar duniawi semata, melainkan kesadaran bahwa definisi diri ini adalah hamba Allah sehingga patutlah untuk tunduk kepada segala ketentuan-Nya

Thanks my shoes

Sepatu ini perlahan mulai pudar aksen songketnya, sesuatu yang menjadi daya tarik mengapa saya ingin memilikinya sejak pertama melihat iklannya.
Banyak perjalanan yang saya lalui bersamanya, futsal di Bandung, kuliah di Bandung, lomba di Bandung, piknik di Jogja, magang di Jogja, KP di Semarang, hingga berkeliaran di Lombok serta tak terhitung lagi momentumnya.
Ada banyak pula yang merembesinya, mulai dari air hujan, air genangan di jalanan, keringat, hingga darah. Darah? Ya darah kepala saya tatkala kecelakaan di Semarang turut mengucuri sepatu ini.
Sepatu yang tak punya nama, namun menjadi koleksi terawet saya dalam mempunyai sepatu. Hampir 2 tahun kami bersama walau tak selalu saya kenakan.
Once again I must say, "thanks ^o^"

Langit Senyap

Kutengok jendela ini
Gulita jengah menyekapku
Paradoks tatkala riuh tak bisa menebus tuliku

Hannya aku beribu debu
Menarilah dambaan angan
Yang terkadang menyulapku
Menjadi nyawa terlumpuhkan asa

Teriakku pada langit senyap
Tampakkanlah bintangmu lintaskanlah rembulanmu
Ujarku pada langit senyap
Akhiri penculikanmu atas riangku
Sudikanlah aku turun ke hulu renjana

Ah asam yang mengaliri pelipisku
Dan basa menjalari nadiku
Dimana langkahku
bisa kembali pada jejak berbinarku dulu

Pintaku pada lengit senyap
Redakanlah hujan kelam ini


Sajak ini aku bayangkan menjadi lagu yang diawali petikan syahdu mendayu namun di bagian reffain dihentak dengan beat drum dan rancak gitar.
Langit Senyap? Apa? Siapa?
Langit saya asosiasikan sebagai visi yang kita tatap ke atas (bahasa Jawa-->ndengak)
Senyap saya asosiasikan sebagai kegalauan batin diterkam pesimisme
Jadi langit senyap di sini mengandung makna keinginan diri untuk lepas dari pesimisme dalam meraih harapan #ceilehhh

Interview Advice [1]


Ditemani CokRam (nama laptop saya) dengan lagu Kehidupan versi ErwinG feat Andy+Roy, saya teringat sebuah janji pada om Dias (Chief PDKT 2012) untuk share tentang wawancara kerja, penglamaan saya masih cupu, banyak gagalnya, namun semoga pengalaman gagal saya bisa menginspirasi orang lain, sehingga "gue gagal aja bisa bikin manfaat, apalagi sukses", hehee

  • Pastikan tahu lokasi wawancara dimana, bisa jadi di kantornya, bisa jadi di kampus, bisa pula di suatu tempat (misalnya lobi hotel) dsb. Survey mengenai lokasi agar saat hari H tidak kelabakan ataupun gumunan dengan tempatnya.
  • Pastikan paham alokasi waktunya. Waktu di sini meliputi kapan mulainya dan seberapa lama. Hal ini berkaitan dengan penyiapan akomodasi, khususnya bila berlokasi di luar domisili kita (apakah cukup dengan berangkat pagi ataukah sejak malamnya menginap di orang), pengaturan waktu tidur menjelang pelaksanaan.
  • Pastikan fisik fit, dua hal yang penting untuk disiapkan adalah sarapan dan waktu tidur. Bagi freshgraduate yang baru saja "jihad" mengerjakan TA dengna jadwal yang superrrrrrrtidaklazim tentu agak serampangan jadwal makan dan tidurnya. Persiapkan dengan baik.
  • Bawa yang perlu saja. Terlintas sederhana, namun kenyataannya ini bakal mengefisienkan kesiapan kita. Apakah di sana kita perlu membawa ijazah? perlukah membawa laptop? Bawa baju berapa? Dan yang paling utama, berapa budgetnya
  • Gunakan busana yang layak. Kaos bola bolehlah dipakai, asal hanya sebagai kaos dalam (ya iyalah). Gunakan busana yang menunjukkan keseriusan Saudara dalam mengikuti wawancara. Termasuk di dalamnya alokasikan waktu "dandan" yang pas, jadi kalau wawancaranya siang dan di Jakarta, ya jangan "paes" sejak Subuh bro
  • Konfirmasi apa saja yang menjadi materi wawancara. Hal ini perlu dilakukan agar tidak clingak-clinguk menjelang hari H, namun gunakan bahasa yang baik saat menanyakannya pada CP. Terdapat beberapa rekruitasi yang melaksanakan wawancara bersamaan dengan seleksi tertulis dan user interview, maksudnya tes pemahaman secara lisan tentang materi yang akan dihadapi saat nantinya bekerja. Nah, kalau tahu bakalan ada user interview, jelas perlu review kesiapan dari sisi hardskill.
  • Kenali lagi diri sendiri, khususnya yang tercantum di CV, misalnya kita menulis kelebihan "kreatif", nah contohnya kreatif itu kekmana? Punya pengalaman ikut proyek bikin website, nah di bagian amna terlibatnya? Bagaimana jobdesk-nya? Apa hambatannya?
  • Ikuti petunjuk bahasa yang dipergunakan. Lha ini nih, yang biasanya agak susah. Perlu latihan berkomunikasi yang baik apabila si korporasi emang berbasis internasional yang artinya wawancaranya memakai Bahasa Inggris. Latihan dimulai dengan bercakap-cakap dengan teman mengenai profil diri yang dimuat di dalam CV.
  • Jujur, jangna terlalu banyak mengumbar kebohongan, misalnya ngaku pernah bikin website padahal itu fiktif, nah kalau mereka minta URL-nya cak mano itulah? Kalau sudah menikah ya jangna ngaku single, ntar gagal keterima kerja plus disidang ama mertua #upss
  • Antusias, buktikan bahwa Saudara datang ke situ mempunyai tujuan, bukan sekedar mengisi waktu luang. Tunjukkan antusias, namun jangan sok asyik lho ya. Cara menumbuhkan antusias antara lain, senyum sewajarnya, ketika diajak bercanda (walau itu garing) tersenyumlah, gunakan intonasi yang layak, tatap mata pewawancara.
  • Wawancara biasanya terdiri atas pertanyaan yang memang terkait dunia kerja dengan selingan. Selingan ini bertujuan untuk mengorek gaya bicara kita dalam suasana informal, misalnya "loe suka futsal ga?", "oh, dari Pekalongan ya? di sana banyak Sego Megono ya?", pertanyaan macam ini sepintas ga penting, padahal ini menjadi poin penilaian apakah kita mendaftar di situ cuma bermodal kerja apakah bisa menjaga hubungan harmonis apa tidak.
  • Kuasai pertanyaan lazim, misalnya ingin salary berapa, sedang daftar dimana saja, kenapa daftar di sini, berapa lama bisa menguasai suatu tool baru. Tiap rekruitasi ada penilaian kelayakan jawaban masing-masing.
  • Di akhir sesi biasannya terdapat sesi tanya balik, artinya silahkan peserta bertanya tentang korporasi tersebut maupun hal-hal lain terkait rekruitasi, nah gunakan sesi ini karena dari situ akan tampak seberapa antusias kita mendaftar di sini, pertanyaan paling lumrahnya adalah bagaimana carier path atau jenjang karir di situ. Dari situ kita dapat mengetahui mapping kek mana hidup kita kalau diterima dan loyal di situ, kemudian budaya apa saja yang berlaku di situ, dll

Mungkin masih secuil, hahahahaa, sori bro, lagi sibuk nih ampe-ampe susah nyari jadwal tidur siang hehee. Kapan-kapan kito sambung lagi yo dulur. Semoga bermanfaat

Sekelumit Nasehat


 Nasehat untuk para istri (atau calon istri) saya peroleh dari akun fesbuk ini. Mudah-mudahan nasehat ini dapat menjadi renungan dan membawa kebajikan kepada para istri agar tetap menjadi istri yang shalehah.

Renungan buat para istri. Mengapa ridha suami itu adalah syurga bagimu wahai para istri?

1. Suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.

2. Suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya hingga dia beranjak dewasa. namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.