Menyeruput Aroma Wisuda

Wisuda, bukan hal yang wajib bagi mereka yang sudah lulus.
Wisuda dengan pakaian aneh dan protokoler saklar, ruangan panas, tegang, dan gundah apakah yang hendak diperbuat esok hari pasca wisuda

Dan hari ini aku sedikit menyeruput kebahagiaan kawan-kawanku yang laur biasa fenomenalnya di kampus IT Telkom ini, antara lain

  • Bilhasry Ramadhony, ST --> Presma BEM 2010
  • Zudha Aulia Rachman, ST --> Biro HMIF 2011
  • Yanda Mustika Ramadhita, ST --> Kominfo BEM 2010
  • Budiman Eka Saputra Rohman, ST --> Biro HMIF 2011
  • Mahmud Dwi Sulistiyo, ST, MT--> PJ Laboratorium AI
  • Syarif Hidayatullah, ST --> Winning Eleven
  • Yunia Mandala Sari, ST --> AKD 2011 (plus sekretarisnya)
  • Fakih Irsyadi, ST --> Basmas Luar Negeri 2008
  • Tane Yoroshi, ST -->IF3201+CEO Romantic Ice
  • Febriayana Sudrajat, ST -->IF3201
  • Febri Puguh Permana, ST -->IF3201+Aslab AI 2011
  • Donni Richasdy, ST --> Asris AI 2011
  • Jeffry Adityama --> IF3201
  • Lisa Fitriana, ST --> Perkap Sheila 2009
  • Zusuf Subari, ST --> Menristek BEM 2009
  • Erizwan Ramadhani, ST --> Menkemhas BEM 2010 + Penghuni Paradewa
  • Tubagus Muhammad Irham, ST ---> Menlu BEM 2009
  • Harland Friman Agus, ST --> IF3201+Wirus BEM 2010
  • Yuke Cipta Mandiri Putri, ST --> Ristek 2009
  • Laely Muthmainnah, ST --> FT PDKT 2009 + Kemhas 2010
  • Cartesius Nugroho Victorianto, Amd. ST. --> CEO Pimnas Fair 2010, Koor DMT 2009, Menristek BEM 2010, dan Penghuni Paradewa
  • Yumas Gia Nanda --> Biro Kominfo 2010, Director ICT Nusantara
  • dan lain-lain yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu

Overall seruputan ini sangat berarti agar aku bis amenyadari critical path 9 bulan tersisa untuk mendaftar sidang. Pengajuan studi kasus di RS Santosa pun masih belum fix. Semoga Allah memudahkan dan jangan sampai dilenakan.

Khusus buat wisudawan kali ini hingga 2-3 periode berikutnya akan makins pesial karena banyak sahabat karibku di sana. Sungguh banyak inspirasi yang aku dapatkan dari mereka. Mari saling menginspirasi dan memberi manfaat di Indonesia, di peradaban muslim, di kehidupan manusia sesuai bidang masing-masing.

Oh ya, tadi juga ada pawai thowaf kampus oleh massa yang luar biasa (ada yang dari Himpunan Mahasiswa per Fakultas ada juga Komunitas Keprodian), semua tampak ingin jadi yang paling heboh. Mmm, bila itu ditinjau dari segi kepedulian dalam meangpresiasi kebahagiaan keluarga kita maka aku akan ikut serta di dalamnya. Terlepas dari berbagai kepentingan politik (politik di sini bersifat non-kepartaian, tapi politik dominasi legalitas golongan), aku tak ingin melewatkan momentum itu. Namun ada juga hal sebenarnya aku kurang sependapat, terutama dalam mengendalikan diri terhadap suara, pekik horn di siang itu menurut saya (sebagai orang ndeso nan cupu) terlalu berlebihan. Apalagi teringat sebuah diskusi dengan kawanku yang intinya begini "bahagianya kita bolehlah diluapkan, namun akan lebih bahagia bila cara meluapkan bisa memberi manfaat orang lain, bukan mengganggu ketenangan orang lain". Well, semoga pawai itu tidak diiringi rasa kesombongan, salah-salah orang tua malah menarik si mahasiswa/i-nya untuk bergegas pulang. Tapi tadi ga sampe ricuh ga jelas kok...Cuma menyebabkan kesulitan untuk memberi bingkisan bagi kawanku di prodi lain (dia orang yg mantaph nianlah desainnya dan ontime dalam menepati amanat).

Tak terasa besok April 2012, well selain topik penangguhan kenaikan BBM, sebagai mahasiswa S1 Teknik Informatika, saya harus semkain sadar, semester ini sebentar lagi berakhir. Artinya aku harus seminarr, KMA, Damin, AUSI dll jgua bakal segera UAS... Dan tatkala hinggap di Juli artinya kawan-kawan saya akan makil bertebaran di lapangan rektorat dengan toga bertali. Senangnya bisa melihat kebahagiaan mereka. bukan hal yang mudah menyaksikan itu semua, perang batin tidak bisa aku hindari, ada sisi senang yang tiada terukur melihat sahabat karibku bahagia, namun ada juga sisi gundah melihat diri sendiri yang harus lebih kencang berlari mengejarnya. Namun sekali lagi ada 3 prinsip yang aku genggam erat
  • SkenarioNya itu misterius namun indah
  • Tiap ujian sesuai kapasitas umatNya
  • Berlarilah hingga tidak mampu dikejar oleh rasa lelah dan jengah

Lab AI, 31 Maret 2012 17.01

Sejak 2004/2005

Sepanjang hidup ini banyak roang-orang yg mejadi kawanku, ada yg lucu, pendiem seperti saya, datar, ganteng, cantik dll. Namun ada pula para Special Ones, diantara tiga orang sahabat karib yg udah saya kenal sejak 2004/2005. Mereka adalah Andy Garcia, Mokhammad Dina, dan Lana Candrawilasita Hakim.

Aku kenal pertama kali dengan Ina, waktu itu dia masih lugu di sebuah kelas bimbel di Slawi, tak berselang lama aku kemudian kenal dengan Andy yang sejak ekcal sudah beraura ngocol. Bisa dibilang yg membuat kami kompak adalah jalur pulang ke selatan (FYI=rumahku di Margasari, Ina di Kaliwungu dan Andy di Banjaranyar) dan hal kocak yg paling aku kenang adalah ledekan dalam menargetkan perempuan (demi keamanan bangsa Indonesia yg sedang digundahkan kenaikan BBM, maka identitasnya saya sembunyikan). Oh ya, sebenarnya kami bertiga ini berbeda SMP lho, au di SMP N 1 Margasari, Ina di SMP N 2 Balapulang, dan Andy di SMP N 1 Slawi

Banyak obrolan ngalor ngidul yg membuat kita kompak. Bahkan kita sudah saling main ke rumah masign-masing, orang tua pun sudah hafal identitas kita masing-masign (sebagai Kamen Rider). Dan kalo dalam adat tata pergaulan di sekitar saya adalah bila orang tua sudah hafal dengan pertemanan kita maka artinya kita sudah dianggap sebagai keluarga (walo non-formal) dan kita ada kewajiban ikut membantu emgnarahkan kawan kita itu dalam kebajikan #ceileh bahasanya

Dan hampir tiap pekan kami (rencananya) belajar bareng, namun apa daya kadang tersendat-sendat. Yang paling kocak untuk dikenang adalah keponakannya si Andy yg bernama Sheva yg sangat nyambung dalam mendengarkan lagu-lagu LInkin Park, padahal usianya belum genap 3 tahun, waowww what the heaven cuyy..

Hingga dalam sebuah Try Out di SMAN 1 Tegal, bertemulah aku dan Ina dengan Lana, kawan karibnya Andy di SMP. Dan pulangnya kami sempatkan jalan-jalan. Waktu bergulir, bergabugnlah Lana dalam chemistry kami, tak bisa terhindarkan 4 orang kelas 3 SM bila akrab maka akan mengobrolkan topik khas, yaitu "mau kemana SMA nanti". Sempat terombang-ambing antara berbagai pilihan akhirnya aku, Ina, dan Lana di SMA N 1 Slawi dan Andy di SMA N 3 Slawi, jarak diantara SMA kami hanya sekitar 1,5 kilometer. Maka tak heran persahabatan kami pun terjaga keeratanya. Warna-warni SMA pun kami lalui di track masing-masing, meskipun aku satu SMA dengan Ina dan Lana ternyata aktivitas kami banyak yg tidak beririsan. Namun kami berempat tetap kompak. Hingga tibalah akhri masa SMA alhamdulillah kami lulus semua. Dan di momentum pasca-SMA ternyata jalan kami kembali unik, Ina melanjutkan kuliah di jurusan Manajemen UIN Jakarta, Andy berwirausaha bersama kakaknya, Lana di prodi Sistem Informasi IT Telkom alias bertetangga fakultas denganku yg kuliah di Teknik Informatika IT Telkom.

Walau tidak seintens dulu, namun komunikasi kita tetap terjaga. Bangga punya sahabat yg sudah aku anggap sebagai saudara, itulah kalian... Semoga Allah menjaga persahabatan kita guys

Aula Villa Paradewa 20 Maret 01.28

Samar suara rrintik dari balik pintu. Galau, gundah, sedih, trenyuh, entahlah harus didefinisikan bagaimana rasa sepat di mala mini. Kenapa harus ada sih insiden itu tawuran tanpa arah yang gak jelas di Bumi Dayeuhkolot. Bandung memang bukan tempat yang bebas dari tawuran, namun (berdasar cerita seorang polisi malam itu) ini pertama kalinya tawuran antarperguruan tinggi di Bandung sejak dia bertugas.

Astaghfirullah, bagaimana rasa kosong tidak menggodaku.
Sejak insiden perampokan di PGA, belakangan sering terbayang kata “battle”. Mungkinkah itu adalah firasat yang dipesankan oleh-Nya? Semoga donor darah kemarin pagi bukan untuk menebus darah yang terkucur dalam tawuran. Namun serak-serak orang bergugam ada korban yang dilarikan ke rumah sakit dari pihaknya. Aku pernah melihat supporter bola yang berandal dan liar. Selama ini aku berpersepsi itu bukan orang yang terdidik dan terpelajar. Namun malam ini aku perlu merivisi paradigma itu. Malu dengan kondisi ini dimana kampus yang sudah buat aku jatuh hati sejak seleksi SMBB harus terjerembab di Koran dengan judul tawuran. Kalaupun koran itu akhirnya bernasib sebagai bungkus nasi pun, orang sudah terlanjur mencerna berita itu.

Antara percaya dan tidak dari pinggir jembatan PGA dan jembatan MSU kusaksikan puluhan orang yang tidak aku kenal berlarian menyerbu kampusku. Bukan hendak mengejar layangan putus, tapi menggelar pengadilan versi mereka sendiri. Petinggi kampus kewalahan menanggapi berbagai keluhan dari penyerbu itu yang naasnya diiringi backing vocal para provokator yang lapar pergulatan. Segala versi pun tertebaran diantara argument mereka. Entah siapa yang menghiperbolkan maupun membumbuinya dengan ramuan perangsang emosi. Sungguh perlahan kampus ini kropos luar dalam. Batu bata kejayaan yang disusun para pendahuluku perlahan tercongkeli. Di SC pun beberapa wajah yang kukenal telah menyibukkan tangannya dengan tongkat kayu batu dan segala rupa perkakas. Motif melindungi nama baik kampus pun digusung oleh kedua yang bertikai.

Citra kampus … entahlah masihkah ada harum nama kampusku … Biarlah reputasi menjadi efek bakti kita untuk kampus, masyarakat, dan Indonesia, bukan tujuan utama dan tak ingin aku diperbudak obsesi kampusku bernama benderang. Apa yang bisa dibusungkan badan itu bila masyarakat tak nyaman dengan keberadaan kita? Apa yang bisa dibudidayakan saat berenang di blantika masyarakat bila saat ini batu menjadi salam hangat mengundang segala wujud pertikaian? Yang mulai merayapi pembuluh darah di otakku hendak dikemanakan masa depan dengan sekat yang makin berduri itu. Semoga Tuhan Yang Maha Adil memberikan cahaya-Nya tuntun kita bisa menjadi bijaksana dan senantiasa memperbaiki diri dan sekitar.
01:56

Untuk Inspirator dalam Menyikapi Hidup ini ^^

belakangan aku jarang berkontak lagi dengan beliau, seseorang yg eblakangan jadi isnpiratorku dalam menyikapi hidup ini. Secara usia dia lebih muda walau tidak mencapai satu tahun, namun dari kebijaksanaan berpikirnya (meskipun tidak sempurna) sungguh megninspirasi. Beberapa poin yg aku petik dalam berdiskusi dengannya adalah :

  • Cela merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam berorganisasi, bisa jadi itu datangnya dari teman satu organisasi, maka perlu untuk mendiskusikan untuk menemukan solusi terbaik. Memuaskan semua pihak itu hal yang sulit, namun berupaya itu jauh lebih baik
  • Syarat mengerjar target : target harus jelas n istiqomah
  • Berlarilah terus hingga lelah tak bisa mengejarmu, *^_^v
  • Ketenangan itu bersumber di hati. #selalu bersyukur,selalu bahagia,selalu senang, Selalu tenang, selalu damai, selalu khusyuk.
Dua poin terakhir merupakan hal yang paling menginspirasi saya...apalagi dit engah kondisi tahun terakhir yg penuh tekanan dari berbagai dimensi (sebagai anak, sebagai mahasiswa, sebagai bagian dari masyarakat dll)

terima kasih kaka ^_^

Satu Malam di Dermaga Maret

Hari ini mata saya perih...bukan karena menangisi romantisme semu...penyebabnya memang hal yang abstrak, namun sesuatu ini tidak bisa bohong... Yaitu coding... terkait tugas KMA 1, baru kali ini saya benar-benar memulai dari layar putih dengan berbagai upaya akhirnya "diselesaikan"-->meskipun dalam kondisi morat-marit...

Dalam menyelesaikan suatu karya seni memang ada satnya kita berkata "oke...yg kita submit hasil saat ini saja". Namun hal itu (kadang) tidka berlaku dalam pengumpulan tugas informatika. Pemenuhan deadline lebih penting ketimbang kecantikan interface dan fitur yang tersedia. Maka tidak heran aa yg di-submit sangat standar, namun bila diminta presentasi bisa menunjukkan ini itu, tahu salahnya dimana, tahu cara memperbaikinya..

Well, dengan otak yang sungguh keruh (berbagai fenomena mengguyur kening ini), ditambah stuck-nya pemecahan error yang (sukses berat) memangsa waktu tidurku...Kawan2 kosan tertidur dgn lelap hingga salah satu diantaranya berbunyi alarmnya,,,,waowwww...dah hampir subuh cuyyy, dengan setengah sadar dan tidka akhirnya tugas itu dituntaskan tanpa kesempurnaan. diiringi lagu Bantu Aku (KLa), Sedih tak Berujung (Glenn), WHite Feather(Le Ciel), Di Relung Kamarku (Katon) dll sungguh syahdu rintik keringat dini hari itu. Dan tanpa pikir panjang dengan pose ulat bulu, selembar sarung pun menjadi selimut mendadak aku terkapar tidur di aula pasca sholat....hidup memang keras cuy,,,harus bersyukur, ada loh yg tidurnya di kolong jembatan, terminal...

Beberapa hal menarik di malam itu adalah pas ngoding di suatu gedung di fakultasku, ada yg lewt dan (entah saya yg salah tangkap ato gimana) meng-underestimate saya dan kayaknya sih mempertanyakan kelayakan saya sbg partisipan di suatu lab...wallahualam...semoga saya salah kira...oh ya, yg pasti d tengah kejengahan itu, lewatkan 3 orang kawan saya yg tiba-tiba kita scara terotomasi mengadakan stand up comedy d situ....meskipun kesannya "ko becanda mulu" justru itu menjadi pemantik menghilangkan kejenuhan yg suntuk itu...trims bnget boy...

dan saya semakin mengerti yg bisa menembus batas kemampuan yg kita tetapkan sebelumnya adalah "motivasi"...untuk apa...untuk siapa...sebuah alasan yg harus diperjuangkan