Process Capability Levels ISO/EIC 15504


Standardisasi ini digunakan pada COBIT 5 (sumber : ISACA, Enabling Process 2012)
Level
Value
Deskripsi
0
Incomplete
Tidak dilaksanakan atau gagal mencapai tujuan prosesnya
1
Performed
Telah mencapai tujuan prosesnya
2
Managed
Level 1 kini diimplementasikan dalam model yang terkelola (direncanakan, dimonitor, dan disesuaikan) dengan kinerja produk tepat didirikan, dikendalikan, dan dipelihara.
3
Established
Level 2 kini diimplementasikan menggunakan proses didefinisikan yang mampu mencapai hasil prosesnya
4
Predictable
Proses yang dibangun di level 3 kini beroperasi sesuai batas yang ditentukan untuk mencapai hasil prosesnya
5
Optimized
Proses yang dapat diprediksi pada level 5 ditingkatkan menerus untuk memenuhi tujuan bisnis terkini yang relevan dan terarah.

Kembali ke Gua

Kepanitiaan ini selesai
Semua sudah punya hajatan kepanitiaan, organisasi, proyek, ngelab
Dan demikianlah hidup sebagai sebuah skenario indah dimana dipenuhi berbagai giliran

Terima kasih telah membantu saya sebagai rekan satu giliran di kepanitiaan
"Maaf" yang saya haturkan tiada ritualitas semata
Ketidakbisaan saya untuk untuk mencapai ekspektasi kalian bukan berarti saya melecehkan kalian
Suatu kehormatan bisa berjuang di kepanitiaan ini
Dan bersama kalian

5 Bulan Kemudian

"Untuk apa kamu pake BSC?"
Pertanyaan itu dilontarkan oleh dosen pembimbing saya saat menjadi penguji di seminar TA saya di medio Mei 2012

Dan terjawablah 5 bulan kemudian tatkala saya diskusi dengan kaka kelas saya di kampus yg sudah lanjut ke S2 Teknologi Informasi

BSC yg dipakai bukanlah BSC biasa, tapi IT BSC, yaitu Enterprise Goals dan IT-related Goals.

Ada di kalbu

Kalaulah di rumah kita bisa menikmati ketupat/lontong berbumbu kari disertai opor ayam, maka akankah kita kangen dengan suasana itu tatkala dalam Idhul Adha kita ada di tanah rantau tiada berpulang ke kampung sementara.

Kalaulah Idhul Adha kita identikkan dengan masak opor, maka abang-abang lontong kari merasakan Idhul Adha tiap harinya. Namun bukan itu esensi dari Idhul Adha.

Dekatkanlah pada Yang Maha Esa atas segala kesalahanmu ...
Ada kesempatan emas untuk berbagi rezeki
Ada kesempatan  membasuh nurani via puasa Arofah
Dan ada kita yang senantiasa mempermainkan diri sendiri dalam kesenangan diri
Maka, semoga esensi Idhul Adha bisa meresap di relung kalbu dan membekas hingga akhir hayat

Hingga Aku Geletakkan Toga

Toga, bukan bukan TOGAF, kalo TOGAF insyALLah sudah menjadi bagian dari masa lalu yang manis, [fyi, togaf itu nama metode enterprise architecture, bukan nama perempuan]
Kali ini COBIT 5-lah kawan karib hingga Januari nanti, khususnya BAI
Takkan lekang niat keras ini untuk mewujudkan impian yang tertunda
Lulus


#sempurnakan kuliah,
#sempurnakan agama

Some Unknown Facts (before)


  • SC EAT awalnya adalah Friska yg memang diproyeksikan pula sebagai SC ITT, karena satu hal maka Friska akhirnya full sebagai SC ITT, dan SC Chief merangkap juga sebagai SC EAT, salahs atu pertimbangannya adalah mempermudah chemistry antara Chief dgn EAT dan SC Chief punya pengalaman sbg EAT
  • E pada EAT nyaris saja bukan Enterprise, bukan Executive. Kenyarisan ini bertujuan menjadi EAT sebagai perumus strategis di bidang administrasi dan tata kelola internal organisasi, namun karena istilah ini lazim dipakai di orgaisasi profit maka akhirnya tetaplah E mengacu pada Executive dgn tujuan yang sama, ada kekhawatiran Enterprise justru mengesankan komersil :p
  • Chief merupakan pilihan kosakata yang butuh sehari untuk memutuskannya. Ada beberapa alternatif, misalnya Director, CEO, Kaisar, Sultan, Lurah, Pilot, Mandor. Kenapa Chief? Adakah influence dari Kamenrider Blade dan MasterChef??? Kalo CEO maka lazimnya membawahi CTO, CSO, CIO dimana akan ada pemisahan strata antara tim produksi dengan CTO, tim IT dgn CIO, sehingga digunakanlah Chief dimana merupakan pesan segala ketua yagn mampu berimprovisasi sesuai kebutuhan peran, baik umum dan khusus.

Customization Kaderisasi

Kaderisasi itu hal yang wajib adalah sebuah organisasi kampus. Hukumnya mutlak.

Namun kesalahan yang sering terjadi adal;ah melaksanakan kaderisasi dengan berpedoman pada egoisme sebuah sudut pandang pribadi, sehingga segala efek yang terjadi dianggap sebagai pembenaran.

Dan kaderisasi dilaksanakan seenaknya tanpa menyadari identitas kampus tersebut, sehingga kader yang dihasilkan setengah matang. Kader "masih mentah" ini secara softskill bagus tapi dia terlalu idealis dan kehilangan identitasnya dalam bidang disiplin ilmu. Ibaratnya anak IF yang pinter ngomong tapi ngoding kalah dengan anak SMK dan analisis algoritmanya dipecundangi mahasiswa tahun pertama. Alhasil "stok" agen perubahan bangsa ini justru hilang arah di dunia kerja. Di sisi lain konsep kaderisasi yang bersifat "zombie" (karena sudah dimatikan nalar akademiknya) justru menciptakan jurang antara mereka yang gemar akademik dengan yang akademiknya terhambat. Dunia kaderisasi pun dikerubuti orang yang "merasa" keropos pemahaman kuliahnya dan mereka yang pemahaman kuliahnya lebih jelas justru antipati terhadap kaderisasi dan segala tetek bengeknya.

Solusinya bagaimana?

Lakukanlah customization konsep kaderisasi sesuai dengan disiplin ilmu, carilah sumber/referensi mengenai kebutuhan dunia kerja terkait disiplin ilmu.

i'm OK

Terlalu banyak fyord di gigi saya yagn membahayakan syaraf.
Sudah dua pekan pula sendi di kedua mata kaki nyeri tak tertahankan, baik untuk berjalan, naik tangga maupun menuruninya, rasanya aku mulai tak bisa berlari, apakah aku takkan bisa futsal dan karate lagi? semoga tidak
Entah paru-paru ataukah jantung, yang pasti dada ini sakit sekali, apalagi bila ditingkahi batukku yang meringkik.

But, i'm (still) OK

nge-Bandung karena Nulis

Agustus ke September, resah nian aku di dua bulan tersebut. Diawali pengiriman makalah GemasTIK 5 (ditinjau dari durasi cukup singkat, hanya 4 hari) kemudian diselingi acara PDKT 2012.

Di tengah kengangguran di masa iddah menanti pengumuman, justru datang info bahwa Call of Paper Indonesia Information System Forum submission-nya ditunda ke tanggal 15 Sep (awalnya 31 Ags). Maka aku ajaklah dua adik kelasku, Azmy dan Adi untuk membuat rancangan e-voting pemilu Indonesia dengan user tunanetra. Salah satu yang membuat ingin ikut adalah lokasi di Bandung dan GRATIS (padahal biasanya calon pemakalah malah bayar 400ribuan)

14Sep pasca sholat Jumat, suasana gaduh panitia PDKT di VIP B hanya menjadi hening kaena konsentrasiku adalah mencari info lolos tidaknya aku. Dan ... alhamdulillah nama tim Menjemput Impian tercantum di situ. Namun itu tidak secuil pun mengurungkan niatku untuk nge-paper bareng untuk IISF tersebut. Dan alhamdulillah lolos juga keduanya

cerita lanjutannya aku teruskan nanti :D

First but Last too

Aku ada di sini baiknya aku sadari bahwa itu bukan menjadi bukti aku termasuk orang bodoh.
Namun tidak berarti pula aku  lebih baik dari yang tidak ada di sini.
Hidup ini adalah tentang giliran.
Saat ini giliranku ...
Untuk tertawa? Sombong? Berpuas diri? Optimis? Frustasi? Galau?
 Giliran Allah memberi ujian dengan kemasan manis.

Writing's my passion
God, let me do the best
In this chalengge
First but last too

L Building Oct 7th 00.37

TIme Goes on


Time goes on ...
May be we slip ...
we try to always inspire, that's not formality obligation